• Beranda
  • Berita
  • UGM siapkan "policy brief" bagi pemerintah Indonesia di Forum G20

UGM siapkan "policy brief" bagi pemerintah Indonesia di Forum G20

16 Maret 2022 22:11 WIB
UGM siapkan "policy brief" bagi pemerintah Indonesia di Forum G20
Dekan Fisipol UGM Dr. Wawan Mas'udi (kanan) dan Koordinator seminar bertajuk "Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia Luqman-nul Hakim (kiri) menggelar konferensi pers virtual diikuti di Yogyakarta, Rabu (16/3/2022). ANTARA/Luqman Hakim

Presidensi G20 menjadi momentum strategis yang menunjukkan kepemimpinan Indonesia.

Para akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) menyiapkan rekomendasi berupa policy brief bagi pemerintah Indonesia untuk disuarakan dalam Forum G20.

"Tujuan policy brief ini untuk membantu memberikan ide-ide, memberikan input pada Pemerintah," kata Dekan Fisipol UGM Dr. Wawan Mas'udi saat konferensi pers virtual diikuti di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Wawan, policy brief  itu mencakup tiga isu utama G20, yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.

Selain itu, ada pula sejumlah isu lain yang bakal dituangkan dalam policy brief, termasuk isu ketenagakerjaan hingga industri kreatif.

"Akan kami terbitkan sepanjang proses. Kira-kira sampai September nanti akan banyak policy brief yang akan kami sampaikan," ujar Wawan.

Tidak hanya itu, sebuah buku berisi kompilasi berbagai tulisan terkait dengan G20 juga bakal diluncurkan Fisipol UGM pada bulan Agustus 2022.

Sebelum menerbitkan policy brief, kata Wawan, Fisipol UGM terlebih dahulu menggelar serangkaian seminar, salah satunya adalah seminar publik bertajuk Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia pada hari Kamis (17/3) di Balai Senat UGM.

Empat menteri dijadwal hadir secara daring dan luring, yaitu Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto sebagai Keynote Speaker, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang akan membahas isu kesehatan inklusif, Menteri ESDM Arifin Tasrif akan menyampaikan transisi energi berkelanjutan, dan Menteri Kominfo Johnny G. Plate akan memaparkan isu transformasi digital.

Selain itu, mengundang pula Duta Besar dan Co-Sherpa G20 Indonesia Dian Triansyah Djani yang akan berbicara mengenai Sherpa Track G20.

Menurut Wawan, Presidensi G20 menjadi momen untuk pengakuan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi berkembang dan penguatan diplomasi Indonesia dalam kepemimpinan dunia.

"Presidensi G20 menjadi momentum strategis yang menunjukkan kepemimpinan Indonesia, bagaimana negara selatan bisa menjadi bagian penting dari transfromasi global," kata dia.

Dari sisi akdemik, kata Wawan, Presidensi G20 menjadi sebuah pembelajaran penting untuk bisa dikaji dalam membangun tata kelola global yang lebih baik serta kebutuhan akan sebuah kajian dan ruang diskusi yang komprehensif tentang kepemimpinan Indonesia pada G20 Tahun 2022

"Semacam pembelajaran penting yang bisa kita kaji tentang bagaimana membangun tata kelola global yang lebih baik dan tentang bagaimana kita bisa mendesakkan agenda-agenda domestik menjadi agenda global," katanya.

Baca juga: Xi Jinping kontak Jokowi, bahas G20, Ukraina dan kereta cepat

Baca juga: Digital Economy Working Group G20 didorong buat 'deliverables' konkret

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022