Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, Usman Kansong mengatakan bahwa pernyataan tersebut sekaligus menjawab kabar yang beredar di media sosial yang menyatakan jurnalis dipungut biaya untuk dapat memanfaatkan fasilitas di media center MotoGP Mandalika.
"Silakan rekan-rekan jurnalis gunakan Media Center Kominfo untuk peliputan MotoGP Mandalika dengan leluasa dan cuma-cuma," ujar Usman saat secara resmi membuka MCI, Kamis.
Ada dua media center pada gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia, yang pertama adalah yang dikelola Dorna Sports selaku promotor MotoGP. Kedua adalah MCI yang dikelola Kominfo yang terletak berdekatan dengan paddock Pertamina Mandalika International Street Circuit.
MCI MotoGP Mandalika 2022 berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi dan menjadi fasilitas pendukung bagi para jurnalis dalam mencari dan menyebarkan berita terkait MotoGP Mandalika.
"MCI ini dilengkapi jaringan internet berkecepatan tinggi dan menjadi ruang bagi rekan jurnalis dalam menuliskan pemberitaan MotoGP. Tentu narasi-narasi yang dibangun pun adalah narasi positif karena gelaran ini adalah wajah Indonesia di mata dunia," ujar Usman Kansong.
Menurut dia, MCI yang beroperasi mulai pukul 08.00-17.00 WITA, juga menyediakan 20 unit laptop, mesin pencetak (printer), televisi layar lebar, dan kursi refleksi bagi wartawan yang lelah dan ingin rileks sebelum kembali bertugas.
"Mari kita berkolaborasi dengan memberikan berita yang positif. Tentu ini untuk kepentingan bangsa," katanya.
Baca juga: Aksara jawa hingga batik inspirasi desain helm pebalap di Mandalika
Baca juga: Angkasa Pura I Group siap sukseskan MotoGP Mandalika
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo dan Statistik (Kominfotik) Provinsi NTB, Najamuddin Amy meyakini jika Pertamina Grand Prix of Indonesia yang digelar 18-20 Maret 2022 menjadi peluang besar membangkitkan nama NTB dan Indonesia secara umum khususnya sektor pariwisata setelah terpuruk dampak dari wabah global COVID-19.
"Menyatakan kepada Indonesia dan dunia, NTB itu kondusif siap untuk bangkit," ujarnya.
Menurut Najamuddin, melalui ajang balap motor internasional tersebut akan menjadi promosi yang sangat besar kepada seluruh elemen masyarakat baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.
Dengan begitu, wisatawan domestik dan mencanegara dapat mengetahui pariwisata di NTB telah siap menerima kunjungan wisata.
"Akan memberikan cahaya di ujung terowongan agar pariwisata di NTB menjadi lebih baik ke depan," katanya.
Pemerintah Provinsi NTB saat ini telah membuat serangkaian acara-acara penunjang seperti di wilayah Senggigi, Sembalun, dan Kota Mataram. Di sana, para penonton MotoGP dapat mengetahui secara luas pariwisata-pariwisata yang dimiliki oleh NTB yang telah siap menerima kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Selama tiga hari, terhitung dari Jumat (18/3) hingga Minggu (20/3) pemerintah akan memberikan pelayanan tersebut kepada para penonton ajang balap internasional tersebut. Sehingga, para pengunjung ajang MotoGP mengetahui secara mendetail berkaitan dengan destinasi-destinasi pariwisata yang dimiliki oleh berbagai wilayah di NTB.
"Tiga hari berturut-turut, kami akan mengadakan pertunjukkan itu untuk para pengunjung MotoGP," tutur Najamuddin.
Baca juga: Para pebalap rasakan atmosfer MotoGP yang berbeda di Indonesia
Baca juga: RSUD NTB terjunkan 50 dokter spesialis selama MotoGP Mandalika
Kadis Kominfotik NTB optimistis, dengan bantuan dari berbagai pemangku kepentingan dapat mewujudkan pemulihan pariwisata NTB dalam waktu yang cepat. Seperti yang dilakukan oleh Kominfo yang mendirikan MCI di ajang balap internasional MotoGP. Sehingga, awak media mampu memublikasikan setiap kegiatan sesuai dengan fakta yang ada.
Bentuk kolaborasi yang ditunjukkan antar pemangku kepentingan itu sangat penting dalam membuat pariwisata NTB menjadi bergelora kembali. Sebab, melalui informasi itu akan semakin menumbuhkan minat masyarakat untuk datang ke setiap destinasi yang berada di NTB.
"Memanfaatkan momen ini untuk kebangkitan pariwisata," pungkas Najamuddin.
Senada dengan Usman Kansong dan Najamuddin, Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) NTB, Kombes Pol. Artanto, mengakui MotoGP 2022 adalah wajah Indonesia di mata dunia. Untuk itu pihaknya mengerahkan seluruh upaya dalam mengamankan penyelenggaran.
"Pengamanan akan kami maksimalkan. Ajang WSBK dan tes pramusim lalu menjadi patokannya. Beberapa hal telah kita lakukan perbaikan. Misalnya titik-titik kemacetan, pengamanan drone, dan lain sebagainya," katanya.
Sementara itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM) Ditjen IKP Kominfo, Septriana Tangkary, mengungkapkan keberadaan MCI sebagai jembatan jurnalis maupun masyarakat yang tidak berada di lokasi namun ingin mendengar kemeriahan dan gelora perhelatan MotoGP Mandalika 2022.
"MCI diharapkan dapat membantu kerja jurnalis dalam menyebarluaskan informasi mengenai rangkaian event MotoGP 2022," katanya.
Baca juga: Statistik seputar Grand Prix of Indonesia
Baca juga: Polda NTB mendapat dukungan personel pengurai kemacetan ajang MotoGP
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022