"Ya, ada 14 daerah yang menyumbangkan 182 kasus COVID-19 dan hanya Kabupaten Waykanan yang nihil pasien positif harian," kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana di Bandarlampung, Kamis.
Dia menyebutkan kabupaten dan kota yang memiliki kasus COVID-19 yakni Kota Bandarlampung 27 pasien, Metro 7, Kabupaten, Lampung Timur 38, Lampung Barat 13, Lampung Utara 10, Lampung Tengah 9, Pringsewu 12, Pesawaran 8, Tulangbawang 5, Tulangbawang Barat 25, Lampung Selatan 10
Mesuji 3, Tanggamus 10 dan Pesisir Barat 5.
Baca juga: IDAI: Pelajar di bawah 6 tahun bisa PTM jika tak ada peningkatan kasus
"Dengan penambahan 182 pasien positif COVID-19 total hingga kini jumlah kasus di Lampung mencapai 71.072," kata dia.
Sementara itu, lanjut dia, untuk kasus kematian akibat terinfeksi COVID-19 di Lampung juga mengalami penambahan sembilan sehingga jumlah keseluruhan orang yang meninggal dunia karena virus corona berjumlah 4.052.
"Sembilan kasus kematian tersebut berasal dari Lampung Timur 3, Lampung Barat 1, Lampung Utara 1, Lampung Tengah 2 dan Pringsewu 2," katanya.
Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Kaltim bertambah 1.467 orang
Sedangkan, Kadinkes itu pun mengungkapkan bahwa kasus kesembuhan dari infeksi COVID-19 di provinsi ini pun bertambah sebanyak 667 orang.
"Total pasien yang telah dinyatakan selesai isolasi sampai saat ini sebanyak 61.208," katanya.
Ia pun menyebutkan bahwa terdapat 9 daerah yang berganti menjadi zona kuning penyebaran COVID-19 dimana sebelumnya kabupaten dan kota tersebut ditetapkan zona oranye.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 tambah 11.532, terbanyak di Jawa Barat
Adapun daerah yang berzona kuning tersebut yakni Bandarlampung, Metro, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Tengah, Lampung Utara, Waykanan dan Tulang Bawang. Sedangkan enam daerah yang masih berzona oranye Lampung Timur, Lampung Barat, Tulangbawang Barat, Mesuji, Pesawaran, Pringsewu.
"Meski terdapat penurunan kasus COVID-19 di Lampung namun protokol kesehatan (prokes) harus tetap dipatuhi oleh masyarakat, karena pandemi belum berakhir," katanya.
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022