"Mudah-mudahan usaha kita yang kecil ini luar biasa bagi bumi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati di Jakarta, Jumat.
Dalam pertanian kota itu, pihaknya mengajak warga untuk menanam tanaman hortikultura yang cocok di lahan tidak luas.
Penanaman serentak di sekitar 200 lokasi di DKI itu melibatkan sekitar 2.000 warga. "Peserta kami tutup semalam 1.300, sekarang terakhir 2.000, ini luar biasa kemudian lokasi terdata sekitar 200 titik," katanya.
Beberapa jenis tanaman yang ditanam di antaranya pohon alpukat cempedak yang merupakan tanaman khas DKI Jakarta. Selain itu sayuran hingga tanaman obat.
Baca juga: Pemprov DKI tetapkan tujuh sasaran ruang terbuka hijau untuk pertanian
Baca juga: Kelompok tani di Kalideres produksi 200 beras kemasan dalam sehari
Pada kesempatan yang sama secara virtual, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Inti Pertiwi Nashwari mengatakan, "urban farming" saat ini menjadi gaya hidup masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"Sekarang 'global warming', perubahan iklim salah satunya dengan tanam pohon. Ini mampu mengikat karbon dan melepas banyak oksigen. Kontribusi yang kita lakukan secara 'urban farming' yang memberikan kontribusi," katanya.
Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang melakukan tanam serentak meski lahan di Ibu Kota terbatas.
"Di Jakarta pekarangan tidak luas, tapi tetap semangat ingin memberikan kontribusi baik bagi diri sendiri atau secara tidak langsung berikan hal yang baik bagi lingkungan," katanya.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022