Bencana banjir dilaporkan menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, akibat hujan lebat yang terjadi pada Jumat dini hari, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi.Bantuan logistik nanti kami dorong ke tempat kejadian bencana
"Kalau di Kecamatan Nusawungu, sebenarnya sudah berlangsung sejak Selasa (15/3). Bahkan kemarin sudah mulai surut lebih dari 20 centimeter," katanya di Cilacap, Jumat.
Akan tetapi, kata dia, hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (18/3) dini hari mengakibatkan genangan banjir di Kecamatan Nusawungu kembali tinggi.
Selain karena hujan lebat, banjir di wilayah Kecamatan Nusawungu juga merupakan kiriman dari Sungai Gatel yang melimpas di Desa Karanggedang, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, serta limpasan dari Sungai Bodo dan Sungai Ijo yang berada di perbatasan Cilacap dan Kabupaten Kebumen.
"Tapi Insya Allah hari ini (18/3) tidak ada hujan lagi, mungkin nanti siang sudah mulai surut kembali," katanya.
Selain di Nusawungu, kata dia, ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kroya, Kabupaten Cilacap, dengan Banyumas, pada Jumat (18/3) pagi kembali tergenang sepanjang 500 meter di sekitar Tugu Pertamina (batas Cilacap dan Banyumas, red.) akibat limpasan dari Sungai Wates.
Ia mengatakan hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (18/3) dini hari juga sempat menggenangi ruas jalan nasional di Desa Jambusari, Kecamatan Jeruklegi, sehingga arus kendaraan dari arah Cilacap maupun Wangon, Kabupaten Banyumas, tersendat.
"Ruas jalan di sekitar Pasar Lebeng dan Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan, juga sempat tergenang akibat limpasan air sungai, namun pagi ini sudah surut kembali," katanya.
Terkait dengan penanganan banjir di Kecamatan Nusawungu, Wijonardi mengatakan warga dari sejumlah desa yang terdampak banjir minta diungsikan karena khawatir genangan air makin tinggi.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai tempat pengungsian bagi warga terdampak banjir di Nusawungu.
"Kami sudah siapkan Balai Desa Kedungbenda untuk transit dan diteruskan ke aula SMK Negeri Nusawungu di Desa Klumprit. Selain itu untuk warga Banjareja di pasar desa dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak banjir, sedangkan warga Klumprit di balai desa setempat dan aula SMK," katanya.
Ia mengatakan dalam proses evakuasi tersebut, pihaknya dibantu Pangkalan TNI Angkatan Laut yang mengerahkan dua unit perahu karet ke Desa Karangsembung, Nusawungu.
Menurut dia, pihaknya juga telah mengirim dua unit perahu fiber ke Desa Banjareja untuk proses evakuasi warga.
"Hari ini (18/3), kami juga mengirim dua unit perahu fiber ke Desa Nusawungu untuk proses evakuasi warga yang bermukim di belakang Pasar Desa Nusawungu. Satu unit perahu karet juga masih disiagakan," katanya.
Baca juga: BPBD: 50 warga mengungsi akibat banjir di Cilacap
Baca juga: Banjir melanda sejumlah wilayah Banyumas dan Cilacap
Ia mengatakan saat sekarang Desa Karangsembung membutuhkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya belum bisa mendirikan dapur umum di Karangsembung karena kehabisan peralatan.
"Informasi dari Kepala Desa Karangsembung, untuk stok beras masih ada dan siap digunakan karena kebetulan baru panen. Yang sulit itu, mau belanja tetapi enggak ada yang jualan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya membuka posko bantuan logistik di Kantor BPBD Kabupaten Cilacap.
Ia mengatakan bagi masyarakat ingin memberikan bantuan logistik dapat menyalurkannya melalui posko bantuan logistik di BPBD Kabupaten Cilacap.
"Bantuan logistik tersebut nanti akan kami dorong ke tempat kejadian bencana karena yang terkena bencana tidak hanya Nusawungu, di Binangun juga ada beberapa," katanya.
Baca juga: BMKG: Gangguan cuaca akibatkan banjir di Jeruklegi Cilacap
Baca juga: Sejumlah warung di Pantai Sodong Cilacap rusak akibat rob
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022