• Beranda
  • Berita
  • Menlu Kenya: Presidensi G20 kembali jadikan Indonesia episentrum dunia

Menlu Kenya: Presidensi G20 kembali jadikan Indonesia episentrum dunia

18 Maret 2022 17:09 WIB
Menlu Kenya: Presidensi G20 kembali jadikan Indonesia episentrum dunia
Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri Kenya Raychelle Omamo saat berpidato pada penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Padjadjaran dan University of Nairobi yang dipantau daring di Jakarta, Jumat (18/6/2020). ANTARA/HO-Raychelle Omamo.

Menteri Luar Negeri Kenya Raychelle Omamo menilai Presidensi G20 kembali menjadikan Indonesia episentrum dunia setelah Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 silam.

“Saya sangat bersyukur bahwa kami bisa meresmikan Kedubes di Jakarta kemarin saat Indonesia memegang Presidensi G20. Indonesia kembali menjadi episentrum dunia,” kata Raychelle dalam pidatonya pada penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Padjadjaran dan University of Nairobi yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Dalam G20, forum negara-negara yang menyumbang produk domestik bruto (PDB) 80 persen dunia itu, dia menyakini Indonesia akan melancarkan diplomasi yang inovatif dan mengejutkan.

“Diplomasi yang membantu membangkitkan diri dan memahami potensinya serta kemampuan untuk mempengaruhi negara-negara di ajang dunia,” katanya.

Untuk itu, Raychelle berpendapat nilai-nilai luhur yang digaungkan dalam momentum bersejarah KAA perlu dibangkitkan kembali saat ini.

“Kita harus menangkap kembali semangat kebebasan, semangat emansipasi, tekad diri. Kita juga harus memperbarui semangat untuk menjawab segala tantangan saat ini,” katanya.

Dia mengaku merasakan kekuatan saat melihat foto-foto bersejarah di museum KAA.

Baca juga: Dubes RI: Kenya lihat Indonesia negara besar di kawasan

“Saya merasakan kembali kekuatan yang dulu berada di sini pada 1955 saat sejarah itu diciptakan, saat Indonesia menjadi pusat dunia. Pemikiran revolusioner saya muncul dan menyadari bahwa masih ada tempat untuk Asia dan Afrika menjalin kerja sama,” katanya.

Menurut dia, tidak ada satu negara pun yang mampu berdiri sendiri, sehingga dibutuhkan aliansi dan kemitraan baru untuk membantu dalam menjawab tantangan, seperti globalisasi, rasisme, keterbelakangan dan keamanan.

“Kenya merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Jadi, Kenya dan Indonesia duduk di kursi yang sama, di mana mereka bisa mempengaruhi isu terkait keamanan, pembangunan. Kita harus bangkit, dan melakukan pembaruan serta perubahan dari yang biasa menjadi tidak biasa,” katanya.

Raychelle juga mengatakan Indonesia memainkan peranan penting di wilayah Indo-Pasifik yang menjadi mesin pertumbuhan yang saat ini terus melesat.

“Saya terkesan saat saya di perjalanan menuju ke sini. Di Kenya baru merayakan jalan ekspres yang melintasi Nairobi. Di Jakarta saya melihat ada sekitar 20 jalanan seperti itu. Negara ini juga memastikan 200 juta rakyatnya bisa mengakses air bersih. Kami harus belajar dari negara seperti Indonesia,” katanya.

Baca juga: Menlu RI: pembukaan Kedubes Kenya tingkatkan kerja sama bilateral
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tegaskan komitmen Indonesia buat negara Asia-Afrika

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022