"Jika dalangnya tidak diusut sampai tuntas, maka akan muncul kembali aplikasi money game maupun penipuan serupa," kata La Nyalla melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2015 hingga 2016 tersebut menyakini ada aktor besar dalam perkara investasi bodong itu.
Saat ini, lanjutnya, kemungkinan aktor-aktor di balik layar aplikasi, seperti Binomo dan Quotex atau lainnya itu, sedang menunggu perkembangan proses hukum sambil melihat situasi dan kondisi.
"Bisa jadi setelah reda dan merasa aman, mereka kembali beraksi. Ini yang perlu diwaspadai," kata dia.
Baca juga: Penyidik sebut Indra Kenz hilangkan barang bukti
Ia berharap polisi tidak memberikan ruang kepada para pengendali bisnis haram tersebut, sehingga bebas berkeliaran sambil menikmati uang hasil penipuan.
"Polisi juga harus memastikan tidak ada pihak-pihak yang melindungi para afiliator ini. Hukum harus tegak," tegasnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan bujuk rayu para afiliator untuk mempertaruhkan uangnya di aplikasi trading online tersebut.
"Masyarakat harus berpikir jernih. Jangan mudah diiming-imingi, sebaiknya investasi dilakukan dengan cara yang masuk akal," ujarnya.
Baca juga: Polri duga pemilik Binomo berada di Indonesia
Baca juga: PPATK usut aliran dana ilegal Binomo ke luar negeri, termasuk Karibia
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022