Reuters melaporkan pada Jumat (18/3), gempa itu berdampak pada tiga pabrik Toyota dan membuat raksasa otomotif Jepang itu kehilangan produksi sebanyak 20.000 unit kendaraan karena penghentian pabrik.
Murata Manufacturing, perusahaan pemasok global untuk komponen kapasitor smartphone dan mobil, mengatakan telah memulai operasional pabrik pada Jumat kemarin. Namun mereka memiliki dua pabrik yang terdampak gempa sehingga kemungkinan baru bisa mulai berproduksi pada pekan depan.
Penghentian produksi juga berkaitan dengan terganggunya suplai listrik akibat gempa bumi bermagnitudo 7,4 itu. Media Jepang, Yomiuri melaporkan bahwa pemadaman listrik membuat sejumlah vaksin yang ditempatkan di penyimpanan dingin menjadi rusak dan terpaksa dibuang.
Perusahaan elektronika, Sony, menyatakan bahwa pabrik mereka mengalami kerusakan, salah satunya pabrik komponen dioda laser yang berlokasi di Shiroishi, Miyagi.
Baca juga: Toyota tangguhkan operasi pabrik Jepang setelah dugaan serangan siber
Baca juga: Toyota perpanjang penangguhan produksi di Jepang
Baca juga: Toyota tangguhkan produksi di lima pabrik Jepang
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022