• Beranda
  • Berita
  • Kemenkeu: Insentif biodiesel BPDPKS capai Rp110,03 triliun

Kemenkeu: Insentif biodiesel BPDPKS capai Rp110,03 triliun

21 Maret 2022 14:44 WIB
Kemenkeu: Insentif biodiesel BPDPKS capai Rp110,03 triliun
Pekerja menaikkan buah kelapa sawit yang baru panen di kawasan perkebunan sawit di Desa Berkat, Bodong-Bodong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (10/3/2022). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

Tahun ini, BPDKS akan memberikan insentif atau menyalurkan dana pembiayaan selisih harga biodiesel Rp4,1 triliun untuk 10,15 juta kiloliter

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyalurkan dana Rp110,03 triliun untuk program insentif biodiesel hingga akhir 2021.

Program insentif biodiesel oleh BPDKS yang hingga tahun lalu menelan anggaran Rp110,03 triliun tersebut digunakan untuk menyalurkan 33,05 juta kiloliter demi menjaga stabilitas harga CPO, kemandirian energi dan pengurangan emisi.

"Sampai 2021 BPDPKS telah menyalurkan dana belanja Rp119,05 triliun di antaranya untuk program selisih harga biodiesel (insentif) Rp110 triliun dengan volume 33,05 juta kiloliter," katanya dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.

Sementara, untuk tahun ini, BPDKS akan memberikan insentif atau menyalurkan dana pembiayaan selisih harga biodiesel Rp4,1 triliun untuk 10,15 juta kiloliter.

Tahun ini, BPDPKS turut menyediakan dana dalam rangka pembayaran selisih harga acuan keekonomian dengan harga eceran tertinggi untuk 1,2 Juta kiloliter.

Tak hanya insentif, tahun ini BPDPKS juga akan melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang ditargetkan mencapai 180 ribu hektare dengan dana Rp1,2 triliun.

Program PSR hingga tahun lalu telah terealisasi pada 242.537 hektare lahan dengan dana yang tersalur sebesar Rp6,59 triliun.

Program lain yang akan dilaksanakan BPDPKS tahun ini adalah penyaluran dana program sarana dan prasarana yang meliputi 50 paket mencapai Rp117 miliar serta pengembangan SDM sawit kepada 3.000 orang dengan anggaran Rp115 miliar.

Terakhir, BPDPKS akan melakukan 75 riset penelitian dan pengembangan dengan dana Rp115 miliar sekaligus melaksanakan 60 kegiatan dalam rangka kemitraan dan promosi dengan anggaran Rp75 miliar.

"Hingga tahun lalu, program penelitian dan pengembangan mencapai Rp413 miliar dengan output 234 kontrak kerja sama, 213 publikasi, 42 paten dan enam buku," jelas Hadiyanto.

Ia menuturkan seluruh kegiatan BPDPKS dilakukan melalui pagu belanjanya tahun ini sebesar Rp5,8 triliun yang berpotensi mengalami penambahan sesuai perkembangan kenaikan harga sawit dan kebutuhan belanja.

Untuk target PNBP BPDPKS tahun ini mencapai Rp32,44 triliun meliputi pungutan dana ekspor Rp32,39 triliun dan pengelolaan dana Rp55 miliar.

Total pendapatan BPDPKS tahun lalu sebesar Rp72,453 triliun berasal dari pungutan ekspor Rp71,64 triliun dan pengelolaan dana Rp810 miliar.

Baca juga: BPDPKS libatkan UMKM dalam kampanye minyak sawit sehat
Baca juga: Realisasi dana Peremajaan Sawit Rakyat 2016-2021 Rp6,59 triliun
Baca juga: BPDPKS catat kinerja positif sektor sawit di tahun 2021

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022