Pemerintah berencana merevitalisasi tujuh museum di Jakarta tahun ini agar mengadopsi gaya dan teknologi digital untuk menarik perhatian pengunjung, khususnya kaum milenial.Kita akan buat museum ini menyenangkan
"Di sini ada tujuh museum. Kita akan buat museum ini menyenangkan, bukan hanya menyimpan barang bersejarah saja, tapi ada ilmu yang bisa didapatkan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Fitra Arda saat menjawab pers di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Senin.
FItra pun sempat menyebutkan beberapa museum yang akan direvitalisasi tahun ini yakni Museum Naskah Proklamasi dan Museum Nasional.
Konsep revitalisasi pun mengusung gaya digital yang sudah diterapkan pada Museum Sumpah Pemuda.
Baca juga: Anies minta museum berkolaborasi ciptakan pengalaman baru
Saat berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda Senin ini, dia menyoroti beberapa tampilan yang menarik, salah penyajian detik-detik diskusi lahirnya Sumpah Pemuda melalui layar "imersif".
Di layar tersebut, pihak pengelola museum menampilkan reka adegan suasana kongres pemuda sebelum lahirnya Sumpah Pemuda.
Pola penyajian secara digital itulah yang akan dikembangkan di seluruh museum agar penyampaian informasi tentang sejarah lebih interaktif.
Saat ditanya berapa anggaran yang disiapkan untuk program revitalisasi tersebut, Fitra enggan membeberkan.
Baca juga: Museum di DKI didorong adopsi teknologi hadapi COVID-19
"Anggarannya global ya, karena kita tidak menangani museum di sini saja, tapi di daerah juga menjadi perhatian kami," jelas dia.
Dengan revitalisasi tersebut, dirinya berharap anak muda lebih tertarik mengunjungi museum sehingga kaum milenial kaya akan pengetahuan sejarah bangsa.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022