• Beranda
  • Berita
  • Menteri PUPR sebut sumber daya air kunci pembangunan berkelanjutan

Menteri PUPR sebut sumber daya air kunci pembangunan berkelanjutan

22 Maret 2022 08:29 WIB
Menteri PUPR sebut sumber daya air kunci pembangunan berkelanjutan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. ANTARA/Aji Cakti
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pentingnya sumber daya air sebagai kunci pembangunan berkelanjutan.

"Air tidak bisa tergantikan, karena air adalah sumber kehidupan dan kunci untuk pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan air yang baik akan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan kekurangan sumber daya, termasuk air," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menteri Basuki mengungkapkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar dengan jumlah penduduk sekitar 271 juta jiwa dan potensi air permukaan sekitar 2,78 triliun meter kubik. Namun potensi tersebut tidak merata dalam skala tempat dan waktu.

Baca juga: Airlangga harap pengelolaan Sumber Daya Air bantu entaskan kemiskinan

"Untuk menjamin ketahanan air dan pangan, pada periode 2015-2024, Pemerintah Indonesia berkomitmen membangun 61 bendungan untuk mencapai ketahanan inklusif pada perhubungan air, pangan, dan energi. Sampai saat ini sebanyak 29 bendungan sudah selesai dibangun," kata Menteri PUPR.

Penyelesaian 61 bendungan akan meningkatkan air untuk sistem irigasi dari 11 persen menjadi 20 persen. Dengan pasokan air yang terus menerus dari bendungan, intensitas tanam dapat ditingkatkan dari 2 kali setahun atau 3 kali per dua tahun.

Sementara pada pembangunan area irigasi, Indonesia telah menyelesaikan seluas 1 juta hektar dan rehabilitasi 3 juta hektar pada periode 2015 – 2019. Pada 2020-2024, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus membangun 500 ribu hektar area irigasi dan merehabilitasi 2 juta hektar jaringan irigasi, seperti food estate di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan tempat lainnya.

Pemerintah Indonesia juga memperkuat tanggung jawab terhadap air minum dan sanitasi, dimana pada periode 2020-2024 ditargetkan 100 persen akses air minum aman dan 90 persen akses sanitasi layak.

Baca juga: Pengelolaan Sumber Daya Air berkelanjutan tingkatkan ketahanan air

"Saat ini, persentase rumah tangga yang memiliki akses air minum yang aman adalah 92 persen dan akses ke limbah domestik adalah 78 persen. Dengan mencapai target ini, kita akan mengurangi stunting dan tingkat kemiskinan secara nasional," ujar Menteri Basuki.

Menteri Basuki berharap melalui forum World Water Forum (WWF) ini dapat meningkatkan kerja sama dan mengembangkan tindakan di sektor kesehatan dan pendidikan, mengurangi ketimpangan dan kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengatasi perubahan iklim dan melestarikan lingkungan.

"Saya sangat berharap forum ini akan menghasilkan ide-ide baru, mengidentifikasi dan menguraikan inisiatif baru yang diperlukan, dan mendorong tindakan kolaboratif untuk kerja sama yang lebih baik dan lebih banyak untuk menyelesaikan masalah air dalam skala global, nasional, dan lokal," ujarnya.

Forum WWF ke-9 tahun 2022 di Dakar fokus pada empat prioritas yaitu keamanan air dan sanitasi, air untuk pembangunan pedesaan, kerjasama dan pembiayaan pembangunan, serta, tata kelola dan inovasi dalam mencari solusi tentang berbagai isu dan masalah air.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022