Perumda PAM Jaya memiliki kisah sukses selama 25 tahun bekerja sama dengan mitranya PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta dalam pengelolaan air bersih.Dengan adanya mitra selama 25 tahun, terjadi edukasi bahwa air bersih itu diolah dulu
Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Syamsul Bachri Yusuf, mengatakan berdasarkan hasil wawancara dengan para senior di Perumda PAM Jaya, yaitu ada perubahan kebiasaan masyarakat dalam melihat keberlanjutan sistem pengelolaan air di DKI Jakarta.
"Dengan adanya mitra selama 25 tahun, terjadi edukasi bahwa air bersih itu diolah dulu. Ini membutuhkan biaya, banyak hal-hal yang perlu diperhatikan sehingga keberlanjutannya akan terus berjalan," kata Syamsul, di Jakarta Utara, Selasa.
Mitra PAM Jaya, Palyja dan Aetra, juga memberi edukasi ke pelanggan dari sisi administrasi, sehingga tidak ada lagi istilah menunggak dan sebagainya. "Jadi melihatnya memang harus dari dua sisi, ada yang sukses tapi ada juga yang kita bisa belajar dari hal itu," kata Syamsul.
Syamsul menyebut hal yang dipelajari oleh Perumda PAM Jaya yakni, pertama, cakupan pelayanan air bersih yang belum sampai 100 persen. "Saat ini masih 68 persen. Itu sesuatu yang masih harus ditingkatkan lagi," katanya,
Kedua, terkait dengan kebocoran pipa. Kebocoran pipa ini, kata dia, bukan sesuatu yang bisa kita tutup-tutupi. "Itu terlihat dan kami pelajari juga mengenai hal itu. Kami juga mencari asal muasal baunya, diduga tekanan itu karena ada yang bocor. Nah mencari pipa yang bocor ini, masih pekerjaan rumah," kata Syamsul.
Syamsul menyatakan, permohonan maaf jika pelayanannya masih terganggu, dan semoga dalam waktu dekat bisa segera tangani dan dicari solusinya.
Kini, Perumda PAM Jaya menyiapkan proses transisi pengambilalihan operasi dan aset dari mitranya yang sudah menjalin kerja sama sejak tahun 1998.
"Pada perjanjian kerja sama yang dibuat 25 tahun lalu, pada 1998, menyebutkan, pada 31 Januari 2023, aset dan operasionalnya pindah ke PAM Jaya," kata Syamsul.
Untuk pelaksanaannya, kata dia, sejak 1998 juga telah disepakati kalau enam bulan sebelum 31 Januari 2023, Perumda PAM Jaya harus sudah membuat proses perpindahan secara bertahap.
Asisten Pembangunan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Afan Andriansyah Idris, mengatakan, dalam proses transisi ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta layanan air bersih kepada masyarakat harus tetap berjalan dengan lancar.
"Pemprov DKI Jakarta selalu ingin memberikan pelayanan terbaik," kata Afan.
Merespons itu, Direktur Utama PAM Jaya, menyatakan, harapan yang sama pada 31 Januari 2023, agar pelayanan masyarakat tidak terganggu.
"Pokoknya nanti cuma ganti baju saja, dari mitra Aetra dan Palyja menjadi PAM Jaya. Insya Allah, pelayanan tidak terganggu. Itu yang kami pastikan saat ini," kata Syamsul.
Baca juga: DKI berkomitmen tingkatkan penyediaan air bersih bagi masyarakat
Baca juga: DPRD minta PAM Jaya genjot pembangunan SPAM Pesanggrahan
Baca juga: Hingga 2030, DKI perlu 4.000 kilometer jaringan pipa air bersih
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022