"Ini sedikit menurun, tetapi masih meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp1,86 triliun," ungkap Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo dalam Konferensi Pers Pencapaian Kinerja PT SMF 2021 di Jakarta, Rabu.
Pendapatan tersebut dibukukan dari laba bersih yang mencapai Rp460 miliar pada tahun lalu, menurun 2,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp470 miliar.
Ia menuturkan total aset PT SMF pun bertumbuh pada tahun lalu sebesar 3,75 persen dari Rp32,51 triliun menjadi Rp33,72 triliun.
Kemudian, total ekuitas juga meningkat signifikan 22,68 persen dari Rp11,42 triliun menjadi Rp14,02 triliun.
"Peningkatan terjadi utamanya karena suntikan penyertaan modal negara (PMN)," ujar Ananta.
Sebaliknya, sambung dia total liabilitas dan dana syirkan temporer perseroan tercatat menurun 6,51 persen dari Rp21,07 triliun menjadi Rp19,71 triliun.
Begitu pula dengan total beban, pajak, dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang menurun 11,42 persen dari Rp1,87 triliun menjadi Rp1,66 triliun.
Dari sisi kinerja usaha, dirinya menyampaikan realisasi penyaluran pinjaman meningkat dari Rp6,42 triliun pada 2020 menjadi Rp8,82 triliun pada 2021.
Sedangkan realisasi pendanaan menurun dari Rp8,44 triliun menjadi Rp7,6 triliun, sementara perseroan tak melakukan sekuritisasi pada tahun lalu.
Baca juga: Menkeu: SMF permudah masyarakat berpenghasilan rendah miliki rumah
Baca juga: SMF siap lunasi obligasi berkelanjutan IV senilai Rp1,98 triliun
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022