"Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden atas sambutan hangat-nya dan juga beberapa arahan-arahan dari Bapak. Nanti Bapak menyampaikan akan mencoba juga untuk berdiskusi dengan koperasi-koperasi dimana nanti akan kita bikin satu model untuk petani bisa memproduksi minyak goreng," kata perwakilan petani sawit swadaya Rukaiyah Rafik di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 9 orang perwakilan petani sawit menyampaikan sejumlah hal seperti persoalan petani sawit hingga inovasi yang telah dikembangkan.
"Kami menyampaikan inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh petani swadaya. Alhamdulillah sambutan beliau cukup baik dan respons-nya cukup baik terutama terkait dengan bagaimana nanti pendanaan BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) bisa dikontribusikan kepada petani swadaya secara maksimal," tambah Rukaiyah seusai pertemuan.
Baca juga: Pemerintah waspadai potensi minyak goreng curah dikemas premium
Baca juga: Food Station jajaki pabrik minyak goreng dengan Jabar dan Jateng
Terkait BPDPKS, para petani sawit swadaya mengusulkan agar ada perwakilan petani swadaya yang duduk di dalam struktur BPDPKS sehingga kepentingan para petani swadaya dari seluruh Indonesia dapat terlayani.
Sementara mengenai program biodiesel, para petani sawit swadaya mengusulkan agar perusahaan-perusahaan biodiesel bisa menjalin kemitraan dengan para petani swadaya melalui kerja sama secara langsung.
"Ini cukup, menurut kami cukup membahagiakan karena kami sendiri di sini adalah perwakilan dari petani swadaya seluruh Indonesia. Jika ini terjadi maka kami yakin bahwa petani swadaya akan lebih sejahtera dan mandiri di masa depan," imbuhnya.
Menurut Rukaiyah, 45 persen dari total produksi minyak sawit di Indonesia berasal dari petani swadaya.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan dengan petani sawit swadaya Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022