• Beranda
  • Berita
  • Gubernur: Aceh siap jadi lokomotif wisata kesehatan

Gubernur: Aceh siap jadi lokomotif wisata kesehatan

23 Maret 2022 20:06 WIB
Gubernur: Aceh siap jadi lokomotif wisata kesehatan
Gubernur Aceh Nova Iriansyah (lima kanan) saat pembukaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-31 dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) ke-22 di Convetion Hall, Banda Aceh, Rabu (23/3/2022) ANTARA/Khalis Surry

Saya berharap banyak kepada para dokter, kalau perlu membangun rumah sakit ya kita bangun, Insya Allah

Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan Aceh siap untuk menjadi lokomotif pengembangan wisata kesehatan (health toursim), dalam upaya membangun sektor kesehatan di Indonesia sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Saya sepakat, terlalu besar devisa kita mengalir ke luar negeri, termasuk ke negara tetangga dalam konteks kesehatan,” kata Nova saat pembukaan Muktamar ke-31 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) ke-22 di Banda Aceh, Rabu.

Oleh karenanya, lanjut dia, harus ada konsepsi bahwa devisa tersebut kembali lagi ke Tanah Air. Bila perlu devisa luar negeri bisa masuk ke Indonesia.

“Dan Insya Allah Aceh akan jadi lokomotif itu,” kata Nova.

Baca juga: Ketum PB IDI: Muktamar dorong konsep kemandirian kesehatan Indonesia

Sebelumnya, menurut Nova, saat Gubernur Aceh Ibrahim Hasan pada tahun 1988, Aceh sudah menyiapkan konsepsi pencegahan capital outflow, terutama ke Malaysia dalam hal kesehatan, sehingga pemerintah mendirikan Rumah Sakit Fakinah Banda Aceh sebagai solusi.

Namun upaya tersebut belum berhasil membuat penduduk Aceh memilih pengobatan dalam negeri sehingga berhenti untuk berobat ke luar negeri, terutama Malaysia. Maka diharapkan Muktamar ke-31 IDI menjadi awal kebangkitan kembali.

“Ini memang tidak bisa cepat. Mungkin momentum muktamar ini kembali ke konsep itu. Setidaknya kita mencegah uang kita mengalir ke luar, karena devisit belanja Aceh terhadap luar (Aceh) itu tinggi sekali. Kira-kira Rp34 triliun di tahun 2021, salah satunya sektor kesehatan,” kata Nova.

Baca juga: Ketua Umum IDI: Dokter Indonesia butuh "branding" dari pemerintah

Nova berharap Muktamar IDI yang digelar perdana di Tanah Rencong itu mampu menghasilkan gagasan untuk mencegah rakyat Aceh agar tidak berobat keluar daerah, baik di Kota Medan Sumatera Utara, Jakarta, apalagi keluar negeri.

Karena itu salah satu yang menyebabkan uang beredarnya ke luar Aceh. "Mudah-mudahan kalau itu bisa kita cegah, maka angka kemiskinan bisa kita tekan, dan Aceh menjadi salah satu pelopor," katanya.

“Saya berharap banyak kepada para dokter, kalau perlu membangun rumah sakit ya kita bangun, Insya Allah,” katanya lagi.

Baca juga: Presiden: Dokter Indonesia harus adaptif terhadap teknologi baru

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan berdasarkan data yang diterima, terdapat kebocoran ekonomi yang mencapai hampir 1,2 juta wisatawan atau 699 ribu health tourism di Malaysia ternyata adalah orang Indonesia.

Menurut Sandiaga, kebocoran tersebut harus segera ditanggulangi, karenanya health tourism wajib dikembangkan dengan berfokus pada medical tourism, wellnes tourism, sport tourism serta sains tourism.

Selain itu, Kemenparekraf juga akan kembangkan quick win (program percepatan) melalui sertifikasi word of mouth yang nanti bakal berperan untuk mengelola wisata kesehatan di Indonesia.

"Kami juga terus meningkatkan campaign wellness dengan sehat dan bugar, di rumah dan di Indonesia saja," kata Sandiaga.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022