Bank Indonesia Perwakilan Beijing memfasilitasi pertemuan beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan para pengusaha di China, Kamis, bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI di Beijing dan Pusat Promosi Dagang Indonesia (ITPC) Shanghai.Acara 'business matching' ini merupakan yang pertama digelar pada tahun ini. Ada enam UMKM kopi yang ikut
"Acara 'business matching' ini merupakan yang pertama digelar pada tahun ini. Ada enam UMKM kopi yang ikut," kata Firman Hidayat dari BI Beijing.
Ia menyebutkan keenam UMKM kopi binaan BI itu adalah ASA Coffee, Kopi Malabar, Giri Alam, Malino, Bawadi, dan Saabas.
Sebagian besar dari UMKM kopi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia tersebut penjualannya dalam bentuk biji dan bubuk yang sebagian produknya juga diekspor ke berbagai negara; ASA Coffee mengekspor sebanyak 1 kontainer setiap bulan ke Guangzhou, Provinsi Guangdong, sedangkan Malino ke Jepang, Singapura, dan Hong Kong, dan Malabar ke Taiwan.
Perwakilan dari Beijing Huiyu Import & Export, Trade Co Ltd menyarankan keenam UMKM tersebut memproduksi kopi dalam bentuk instan sesuai dengan keinginan pasar China yang terus berkembang.
"Kami sedang mengurus perizinan untuk memproduksi kopi 'three in one'. Kalau untuk pengemasan, kami sudah menggunakan peralatan secara modern," kata Teuku Bawadi dari Bawadi Coffee menanggapi permintaan Kenny dari Huiyu tersebut.
Pertemuan yang digelar secara daring tersebut juga dihadiri oleh Atase Perdagangan KBRI Beijing Marina Novira.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022