Keuskupan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memutuskan untuk meniadakan perayaan keagamaan Prosesi Semana Santa menyambut Hari Raya Paskah 2022 akibat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.Kami meniadakan seluruh kegiatan perayaan devosional tradisi Semana Santa
"Demi kepentingan keselamatan dan kesehatan seluruh warga masyarakat kita di tengah situasi pandemi COVID-19, kami memutuskan meniadakan seluruh kegiatan perayaan devosional tradisi Semana Santa di Kota Larantuka, Konga, Wure pada tahun ini," kata Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung Pr dalam Surat Keuskupan Larantuka yang diterima di Kupang, Kamis.
Lebih lanjut ia mengatakan perayaan Semana Santa memang sudah tidak digelar selama tiga tahun berturut-turut (2020-2022) akibat pandemi COVID-19. Meskipun secara ritual devosional tidak dilakukan, kata dia tetapi hal tersebut tidak mengurangi makna dari tradisi keagamaan Semana Santa.
"Kita diharapkan memaknainya secara lebih rohaniah, lebih mendalam terhadap misteri iman dan keselamatan kita," katanya.
Ia mengatakan keputusan tersebut dilakukan mengingat saat ini masih dalam massa pandemi COVID-19 dan meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
Baca juga: Keuskupan Larantuka membatalkan prosesi Jumat Agung
Baca juga: NTT siapkan kapal angkut peziarah Jumat Agung
Kopong Kung mengatakan perayaan Liturgi Pekan Suci Paskah di gereja tetap dirayakan seperti biasa, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau dengan hand sanitizer.
Sementara itu jumlah umat juga dibatasi sebanyak 50 persen dari kapasitas tempat duduk di gereja serta penerapan jarak tempat duduk sekitar 1 meter.
Uskup mempersilakan pihak paroki untuk mengatur dan memperbanyak jadwal perayaan misa agar semua umat bisa mengikuti perayaan-perayaan suci dalam masa Paskah 2022.
Kopong Kung menambahkan situasi konkrit saat ini juga menghendaki umat Katolik untuk rela berkorban dan bekerja sama dengan semua pihak, untuk mengatasi pandemi COVID-19 demi keselamatan semua orang.
"Jadi dengan tidak menjalankan tradisi Semana Santa sebagaimana biasa pada saat ini, adalah juga merupakan bagian dari pengorbanan kita, bagian dari ekspresi iman dan kerja sama kita dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Larantuka bersolek jelang Paskah "Semana Santa"
Baca juga: Bupati yakin virus corona tak ganggu peziarah hadiri Semana Santa
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022