Ini tuntutan zaman agar pasar tradisional dapat bersaing, dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli, serta membantu pedagang menjangkau konsumen baru yang lebih luas
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional meningkatkan daya saing pedagang dan menjangkau konsumen baru yang lebih luas.
“Ini tuntutan zaman agar pasar tradisional dapat bersaing, dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli, serta membantu pedagang menjangkau konsumen baru yang lebih luas,” ujar Menko Airlangga Hartarto saat meninjau Implementasi Program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional Bersama Grab Indonesia dan BNI di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Kamis.
Digitalisasi melalui pemanfaatan e-commerce oleh para pedagang pasar, katanya, merupakan inovasi yang terbukti sangat membantu dan memudahkan transaksi jual beli para pedagang selama pandemi.
Kebutuhan dan urgensi pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional juga diperlukan dalam transaksi jual beli lainnya, seperti pemanfaatan e-wallet dan e-payment, serta manajemen pengelolaan pasar seperti pengelolaan sewa dan retribusi parkir.
"Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada Grab yang turut berperan sebagai fasilitator dan agregator bagi para pedagang Pasar Tomang Barat dan juga BNI yang sudah menyalurkan KUR untuk mendukung kebutuhan ekspansi usaha pedagang, baik berupa kredit modal kerja ataupun investasi,” ucap Menko Airlangga.
Baca juga: Menko Airlangga tinjau implementasi digitalisasi di pasar tradisional
Pada 2021 kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun, diantaranya disumbang oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15 ,657 pasar tradisional.
Kolaborasi antara pemerintah, Grab Indonesia, BNI serta para pihak terkait lainnya seperti yang dilakukan di Pasar Tomang Jakarta bertujuan untuk mendorong transformasi pasar tradisional melalui Program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional, yang merupakan bentuk upaya transformasi digital sebagai salah satu fokus utama Indonesia dalam Presidensi G20 di bidang ekonomi.
Melalui kolaborasi tersebut diharapkan memperkuat fondasi ekosistem pasar tradisional, utamanya dalam hal platform penjualan daring , akses pembiayaan, akses pembayaran non-tunai bagi konsumen, serta proses onboarding bagi pedagang pasar.
Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga juga berdialog dengan sejumlah pedagang pasar yang menjadi merchant grabmart sekaligus menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada empat orang debitur penerima KUR BNI.
Pada tahun 2022 plafon KUR telah ditingkatkan menjadi sebesar Rp373,17 triliun, dengan subsidi bunga menjadi sebesar 3 persen sampai akhir Desember 2022.
Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi usaha pemula dari skala yang paling kecil sekalipun, dan diharapkan kebutuhan pembiayaannya dapat naik kelas seiring berkembangnya usaha.
Baca juga: Ekonom: Forum G20 harus diskusikan cara akses pasar ekspor ke UMKM
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022