"Para menteri tidak perlu risau dengan isu reshuffle. Kami berharap para menteri fokus bekerja sesuai tugasnya, abaikan isu-isu itu sebelum Pak Presiden (Joko Widodo) akan melakukan reshuffle," kata Jazilul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia menyinggung beberapa menteri yang memanfaatkan posisinya untuk mencuri start melakukan kampanye politik menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Para menteri harus fokus bekerja dan tidak boleh menggunakan posisinya untuk berkampanye politik, khususnya dalam konteks mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres), tegasnya.
"Itu bagian dari koreksi untuk meningkatkan kinerja bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi presiden; tapi ketika dia dalam posisi menteri, pembantu presiden, maka fokus pada tugasnya," katanya.
Presiden memiliki ukuran untuk menilai apakah betul para menterinya bisa fokus bekerja atau ada agenda terselubung yang membuat kinerja menterinya berkurang atau kurang fokus.
Secara khusus, dia meminta para menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk meningkatkan kinerja, sehingga tetap mendapatkan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo dan memberikan yang terbaik untuk melayani rakyat.
"Jika ada pekerjaan-pekerjaan yang lambat, tolong segera dipercepat. Kalau ada pekerjaan-pekerjaan yang diharapkan rakyat belum selesai, tolong segera diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ujarnya.
Jika semua menteri sudah on the track maka tidak perlu lagi ada perombakan kabinet, karena bagi PKB yang terpenting adalah Presiden Jokowi dan jajarannya bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Baca juga: Sufmi Dasco: Perombakan kabinet hak prerogatif presiden
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022