• Beranda
  • Berita
  • PLN serap listrik hijau dari dua PLTS milik Medco

PLN serap listrik hijau dari dua PLTS milik Medco

25 Maret 2022 17:31 WIB
PLN serap listrik hijau dari dua PLTS milik Medco
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (ANTARA/HO-PLN)

Beroperasinya dua PLTS ini akan menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan eksisting nasional

PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS milik perusahaan migas Medco Energi Internasional melalui anak usahanya Medco Solar Bali Barat dan Medco Solar Bali Timur.

Pembangkit yang masing-masing memiliki daya 25 megawatt peak itu akan menjadi PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia yang ditargetkan akan beroperasi sebelum KTT G20 di Bali.

"Sebagai key player dalam transisi energi di Tanah Air, PLN terus meningkatkan penggunaan pembangkit berbasis energi baru terbarukan termasuk di Bali yang akan menjadi lokasi acara puncak presidensi G20 Indonesia," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Pembangunan proyek strategis nasional yang juga masuk dalam pilar transformasi hijau PLN ini diharapkan berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen pada 2025.

Kehadiran PLTS tersebut juga sejalan dengan visi pemerintah daerah yang sedang membangun Pulau Dewata berbasis energi hijau.

Baca juga: PLN garap ladang panel surya seluas 1,46 hektare di Sulawesi Selatan


"Beroperasinya dua PLTS ini akan menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan eksisting nasional sebesar 0,6 persen. Sekaligus, menambah kapasitas terpasang PLTS eksisting nasional sebesar 61,7 persen," jelas Darmawan.

Selain meningkatkan bauran energi hijau, pengoperasian kedua PLTS itu juga akan menambah keandalan sistem kelistrikan di Bali.

“Pengembangan energi baru terbarukan menjadi prioritas bagi PLN karena dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak pada pembangkitan. Ini juga merupakan perwujudan misi perusahaan dalam mendukung pemerintah mencapai net zero emission pada 2060," ujarnya.

Saat ini, daya mampu kelistrikan di Bali sebesar 1.322 megawatt. Perkiraan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 megawatt, sehingga masih tersisa cadangan sebesar 341,1 megawatt atau 25,9 persen.

Baca juga: PLN bangun 36 PLTS atap untuk perhelatan G20 di Bali

"Menghadapi KTT G20 memang demand bertambah..., kami berharap kehadiran dua pembangkit ini makin memperkuat pasokan listrik Bali," ucap Darmawan.

Darmawan pun mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang dilakukan dengan Medco, sehingga pembangunan PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia tersebut dapat terealisasi.

"Proyek ini sulit terwujud kalau ini hanyalah inisatifnya dari PLN, sehingga dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak," pungkasnya.



Baca juga: Kementerian ESDM: Pemanfaatan PLTS oleh masyarakat tidak boleh ditunda
Baca juga: Pemerintah terbitkan regulasi terbaru dorong pengembangan PLTS atap

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022