"Stok vaksin Pfizer dan Moderna serta merek Sinopharm sudah habis di kita," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Sabtu.
Dia mengatakan saat ini pihaknya terus menggencarkan kegiatan vaksinasi dosis penguat antibodi menggunakan AstraZeneca dengan menyisakan sebanyak 6.380 dosis yang akan memasuki masa kadaluarsa pada 1 April 2022.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menyikapi keterbatasan stok vaksin booster tersebut dengan mengajukan penambahan alokasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Moeldoko pantau percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Bekasi
Baca juga: Pemkot Bekasi vaksinasi lansia serentak di seluruh kecamatan besok
"Kami sudah melayangkan surat kepada Pemprov Jabar serta Kemenkes. Vaksin booster ini penting terlebih menjadi salah satu persyaratan pelaku perjalanan mudik Lebaran termasuk bagi warga Kabupaten Bekasi," katanya.
Dirinya menduga proses pengiriman ke wilayah kota dan kabupaten memerlukan proses waktu yang relatif lama termasuk terkait mengurus semua administrasi.
Pemerintah Kabupaten Bekasi masih memiliki stok vaksin merek lain yakni Sinovac sebanyak 35.020 dosis serta 40.700 dosis vaksin Covovac yang memasuki masa kadaluarsa pada 31 Maret 2022.
"Semoga distribusi vaksin, khususnya untuk penguat bisa segera kami dapatkan agar pelaksanaan vaksinasi bisa maksimal sehingga warga memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran," kata dia.*
Baca juga: Vaksinasi ratusan lanjut usia digelar Polres Bekasi di Sukatani
Baca juga: Pemkot Bekasi lanjutkan vaksinasi COVID-19 terpusat di Stadion Patriot
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
