• Beranda
  • Berita
  • Sandi: Pengembangan SDM jadi hambatan paling banyak dialami pokdarwis

Sandi: Pengembangan SDM jadi hambatan paling banyak dialami pokdarwis

27 Maret 2022 11:11 WIB
Sandi: Pengembangan SDM jadi hambatan paling banyak dialami pokdarwis
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara "Pokdarwis Bicara Menparekraf Mendengar" di Auditorium Istana Gubernur Sumatra Barat, Padang, Sumatra Barat, Sabtu (26/3/2022). ANTARA/HO-Kemenparekraf/am.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu hambatan yang banyak dialami Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di daerah.

Oleh karena itu, pihaknya mengadakan ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 dengan menambahkan satu kategori sebagai upaya mendorong pengembangan SDM, yakni kelembagaan desa.

"Hal ini diharapkan dapat memicu peningkatan para pengelola lembaga desa termasuk Pokdarwis," ucapnya ketika mengikuti sebuah acara di Sumatera Barat (Sumbar), Padang, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dalam kesempatan itu, ia mendengarkan secara langsung aspirasi maupun kendala yang dihadapi para pengurus Pokdarwis di sembilan kabupaten/kota di Sumbar dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama terkait desa wisata.

Baca juga: Untuk bangkitkan ekonomi, Menparekraf dorong penggunaan produk lokal

Menurut Menparekraf, pengembangan SDM unggul di daerah yang menjadi salah satu hambatan akan diselesaikan dengan berkolaborasi antar berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga lainnya.

Ia menegaskan keberadaan SDM yang unggul ditujukan untuk memaksimalkan berbagai potensi di desa wisata secara berkualitas dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini, Sandiaga juga mengajak para pengelola desa wisata di Sumbar berpartisipasi dalam ajang ADWI 2022.

Hingga saat ini, Sumbar disebut menjadi provinsi paling banyak menempatkan desa wisata dalam jejaring desa wisata (Jadesta) atau sebuah situs sarana komunitas dan wadah antar pengelola desa wisata di Indonesia.

"Tercatat hampir 300 desa wisata yang sudah terdaftar dalam Jadesta," kata Menparekraf.

Salah seorang pengurus Pokdarwis Sumbar, Yuliza, menyampaikan empat hal yang menjadi kendala utama untuk mendorong potensi Pokdarwis ketika dirinya masih aktif sebagai penggiat.

Baca juga: Sandiaga Uno pastikan tatanan ekonomi baru berpihak kepada UMKM

Salah satunya perihal kesulitan mencari SDM dan sarana maupun prasarana desa wisata yang kurang memadai. Oleh sebab itu, Yuliza mengharapkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menghadirkan pelbagai program pengembangan SDM di daerah serta dukungan perbaikan desa wisata.

Ketua Pokdarwis Desa Wisata Apar Pariaman, Sumbar, Fadel Muhammad mengungkapkan manfaat yang diperoleh masyarakat dari desa wisata Apar Pariaman pasca masuk ke dalam 50 besar ADWI 2021.

"50 besar ADWI dampaknya sangat signifikan. Masyarakat mulai ikut membantu kami, keterlibatan masyarakat meningkat, dampaknya (ialah) pelaku UMKM khususnya kuliner semakin menggeliat," sebut Fadel.

Dukungan pengembangan infrastruktur diberikan pula oleh pemerintah, seperti pembuatan toilet. Meskipun begitu, ia tetap mengharapkan pembinaan SDM terus dilakukan menimbang hal tersebut menjadi yang paling utama.

Baca juga: Sandiaga Uno dorong 17 subsektor ekonomi kreatif masuk e-Katalog LKPP

Baca juga: Sandiaga: Kehadiran INACRAFT 2022 jadi langkah dorong sektor ekraf

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022