Kenya dan perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei pada Jumat (25/3) menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kapasitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) di negara tersebut.Kenya dan Huawei menandatangani perjanjian untuk pelatihan ICT bagi 20.000 warga Kenya, termasuk pejabat publik, sebagai upaya meningkatkan kapasitas negara Afrika Timur tersebut di sektor ICT.
Sekretaris Kabinet Kementerian Kenya untuk ICT, Inovasi, dan Urusan Pemuda Joe Mucheru mengatakan di Nairobi, ibu kota Kenya, bahwa menurut perjanjian tersebut, total 20.000 warga Kenya, termasuk 12.500 pegawai sipil, akan menerima pelatihan selama tiga tahun ke depan.
"Kami menghargai komitmen dan dukungan yang diberikan oleh Huawei, tidak saja dalam mengembangkan infrastruktur ICT Kenya, tetapi juga dalam meningkatkan keahlian ICT di berbagai level," kata Mucheru dalam sebuah upacara.
Pada kesempatan tersebut, 12 pegawai sipil juga menerima penghargaan atas performa luar biasa mereka selama mengikuti program pembangunan kapasitas yang diadakan Huawei.
Sejak 2020, Huawei telah melatih 1.500 pegawai sipil terkait berbagai aspek ICT.
Menurut Mucheru, program pelatihan Huawei merupakan yang terbesar di jenisnya dalam sejarah negara itu dan serupa dengan bagian pengembangan perangkat lunak dalam pembangunan kapasitas ICT.
Di bawah perjanjian ini, Huawei Kenya Engineering Training Academy akan menjadi pusat pelatihan resmi untuk keahlian ICT.
Mucheru mengatakan bahwa perjanjian dengan perusahaan teknologi China tersebut sejalan dengan komitmen Kenya untuk meningkatkan jumlah layanan yang dapat diakses warga Kenya secara daring dalam upaya mempermudah pelayanan publik dan penyediaan informasi.
CEO Huawei Kenya Will Meng menyampaikan bahwa penggabungan kapabilitas sektor swasta dengan kapabilitas sektor publik telah terbukti menjadi pendekatan yang sukses untuk membuka potensi negara tersebut.
"Kami yakin bahwa penyediaan pelatihan bagi pejabat publik dalam penggunaan teknologi sangat penting dalam memperkuat banyak perbaikan kecil yang berdampak substansial, yang oleh karenanya membuka potensi pemerintah," kata Meng.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022