Kami mengambil langkah antisipatif.
Komisi II DPRD Sumatera Barat (Sumbar) bidang ekonomi meminta pemerintah provinsi memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang wajar saat Ramadhan 1443 Hijriah
Ketua Komisi II DPRD Sumbar Mokhlasin, di Padang, Minggu, mengatakan pihaknya telah melakukan rapat dengar pendapat dengan mitra kerja mulai dari Pemprov Sumbar hingga Bulog pada Jumat (25/3).
Pihaknya meminta agar stok pangan tetap tersedia, sehingga masyarakat bisa tenang dalam menjalankan ibadah puasa.
“Kami mengambil langkah antisipatif, maka kami undang beberapa OPD terkait untuk mengetahui kesiapan Pemerintah Provinsi Sumbar terhadap ketersediaan bahan pangan karena kita tidak mau Ramadhan ini sebagaimana tradisi tradisi sebelumnya terjadi lonjakan terutama lonjakan kebutuhan pangan, bahan pokok termasuk juga elpiji,” katanya pula.
Ia menilai jika tidak ada antisipasi yang dilakukan pemprov serta pemangku kepentingan lainnya akan berbahaya, dan masyarakat menjadi susah.
“Berbicara masalah pangan ini sangat sensitif, karena merupakan kebutuhan pokok dan pada saat tertentu muncul gejolak ini akan menjadikan situasi tidak baik. Maka untuk itu kami adakan rapat koordinasi agar memastikan adanya ketersediaan bahan pangan khususnya bahan pokok,” kata dia.
Menurut dia, setelah mendengar pernyataan Dinas Pangan dan Bulog, sampai hari ini kondisi ketersediaan kebutuhan bahan pokok masih stabil, meskipun ada sedikit masalah pada minyak goreng yang menyangkut masalah produksi sebenarnya masih dalam tataran aman.
“Yang jadi persoalan kebijakan penetapan pengaturan harga dari kemasan ternyata lari ke minyak curah, maka terjadi pergeseran kebijakan menyebabkan harga minyak goreng agak tidak stabil,” kata dia pula.
Kepala Bulog Sumbar Tommy Despalingga mengatakan stok beras yang ada di Bulog saat ini sekitar tujuh ribu ton, sehingga untuk tiga bulan ke depan diperkirakan masih aman.
“Saya pastikan kalau beras aman secara fisik, karena tersebar di 15 gudang di Sumbar, kalau untuk gula pasir karena bukan penugasan sebagai kontribusi Bulog masih kami upayakan. Saat ini kami sedang mendatangkan gula pasir untuk dijual sesuai harga eceran tertinggi yang berlaku, begitu juga dengan daging, kami memberikan alternatif kepada masyarakat untuk mendapatkan produk lain dengan harga yang wajar,” kata dia lagi.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar Efendi mengatakan stok pangan sudah diperhitungkan aman dan cukup, namun memang ada yang mempengaruhinya.
"Kalaupun terpengaruh ini masalah transportasi, seandainya nanti ada masalah transportasi sudah diantisipasi karena kita sudah maju selangkah, artinya hampir tidak ada persoalan untuk masalah ketersediaan kemudian kami juga lihat iklim, mudah-mudahan di bulan Ramadhan ini iklim mendukung, sehingga tidak terjadi gagal panen di Sumbar,” ujar dia pula.
Baca juga: ACT Sumbar kirimkan 10 ton pangan dan logistik ke Mentawai
Baca juga: Gubernur Sumbar: Jangan lewatkan masa tanam agar tak krisis pangan
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022