Ayustina menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 33 menit 59.275 detik, di belakang pebalap Kazakhstan Rinata Sultanova yang keluar sebagai juara berbekal catatan waktu 33 menit 24.632 detik. Adapun posisi ketiga diraih Solongo Tserenlkham asal Mongolia dengan waktu 35 menit 04.082 detik.
Sport Scientist timnas balap sepeda Indonesia, Donny Ardy Kusuma, mengatakan Ayustina menjadi atlet perempuan pertama asal Indonesia yang sukses meraih medali perak kategori Women Elite di Kejuaraan Asia.
Lebih dari itu, hasil ini juga menjadi modal bagi Ayustina dalam persiapan menuju SEA Games Hanoi, Vietnam yang bakal bergulir pada 12-23 Mei. Bahkan berdasarkan hasil lomba di Kejuaraan Asia, Ayustina menjadi yang terbaik di antara peserta dari Asia Tenggara yang juga nantinya bakal turun pada SEA Games Hanoi.
Pesaing terdekat Ayustina adalah Thi Thu Mai Nguyen asal Vietnam yang finis di urutan ke enam dengan waktu 35 menit 55,420 detik, terpaut cukup jauh dari Ayustina. Kemudian, ada pesepeda asal Thailand Phetdarin Somrat yang finis di urutan ke tujuh dengan membukukan waktu 36 menit 34,191 detik.
"Kami dalam ajang ini tidak muluk soal target karena ini adalah ajang try out untuk SEA Games Hanoi. Jadi menjadi nomor satu di Asia Tenggara adalah pencapaian yang bagus dan menjadi modal pada SEA Games Hanoi nanti," kata Donny kepada ANTARA, Minggu.
Baca juga: Gemilang di SEA Games 2019, Ayu dikontrak tim kontinental Thailand
Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI) memang sengaja mengirim atlet ke Tajikistan sebagai uji coba jelang turun pada SEA Games Hanoi.
Sekretaris Jenderal PB ISSI Parama Nugroho mengatakan sebanyak tujuh atlet terdiri dari lima putra dan dua putri bertolak ke Tajikistan. Dari sektor putra ada Aiman Cahyadi, Bernard Benyamin Van Aert, Terry Yudha Kusuma, Dealton Nurarif Prayogo, dan Selamat Juangga. Sementara pada putri ada nama Delia Ayustina Priatna dan Gita Widya Yunika.
Mereka berada di Tajikistan didampingi manajer timnas Budi Saputra dan tiga pelatih tim nasional yakni Dadang Haries Poernomo, Rudy Dwi Januar, dan Bayu Satrio Sudono Putro. Selain itu ada Margi Yudha Wirawan sebagai masseur.
PB ISSI berharap semua atlet dapat memaksimalkan kesempatan kali ini untuk bisa mematangkan persiapan jelang SEA Games Hanoi.
"Dengan adanya try out, kita bisa mengukur kemampuan anak-anak untuk SEA Games Hanoi. Selain itu juga bisa mengetahui peta persaingan karena negara yang ikut SEA Games juga turut serta dalam kejuaraan kali ini," kata Parama.
Baca juga: Kecerdikan Ayustina berbuah medali untuk Indonesia
PB ISSI terus berupaya memaksimalkan persiapan demi meningkatkan prestasi Indonesia pada SEA Games Hanoi. Pada pesta olahraga dua tahunan edisi sebelumnya di Filipina 2019, tim balap sepeda Indonesia meraih satu emas, empat perak, dan dua perunggu.
Satu emas diraih melalui Aiman Cahyadi yang turun pada disiplin road untuk time trial putra. Disiplin road juga menyumbang dua perak melalui nomor time trial beregu putra (Aiman Cahyadi Muhammad, Abdurrohman, Odie Setiawan, dan Robin Manullang) dan nomor road race beregu putra (Aiman Cahyadi
Jamalidin Novardianto, Muhammad, Abdurrohman, Odie Setiawan, Robin Manullang).
Adapun pada sektor putri, disiplin road juga membawa pulang satu perunggu melalui Ayustina Delia Priatna yang turun pada nomor road race putri.
Pada disiplin MTB, Indonesia meraih satu perak melalui Tiara Andini Prastika yang turun pada nomor downhill putri dan satu perunggu melalui Andy Prayoga pada nomor downhill putra.
Sementara untuk BMX, Indonesia meraih satu perak melalui Toni Syarifudin yang turun pada nomor time trial putra.
Baca juga: Dilarang nge-mal, pebalap nasional alihkan kejenuhan dengan baca buku
Baca juga: Bibit atlet potensial bermunculan di Kejurnas BMX 2022
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022