• Beranda
  • Berita
  • Wapres luncurkan aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa di Purwakarta

Wapres luncurkan aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa di Purwakarta

28 Maret 2022 12:19 WIB
Wapres luncurkan aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa di Purwakarta
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanam jagung dan kedelai di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/3/2022). (ANTARA/HO-BPMI Setwapres)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan peluncuran aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa (Jekdes) dan Santri Digitalpreneur di Purwakarta, Jawa Barat, Senin.

Dalam sambutannya di acara tersebut, Wapres mengatakan Lapak Abah dan Ojek Desa bertujuan untuk meningkatkan peluang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memperluas pasar, serta mempermudah distribusi hasil pertanian masyarakat desa.

"Saya mengapresiasi Yayasan Dewa Dewi Indonesia yang mendukung program pemulihan ekonomi nasional melalui inovasi-inovasi seperti marketplace Lapak Abah, yang khusus menjual produk-produk buatan Indonesia. Saya juga mendengar adanya aplikasi Jekdes, yang menyediakan transportasi online untuk membantu aktivitas perekonomian di pedesaan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru," kata Wapres di Purwakarta, Senin.

Dengan berbagai inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi, Wapres berharap produk-produk unggul di Purwakarta bisa merambah ke pasar global. Namun, lanjutnya, pemerataan jangkauan internet menjadi kendala yang harus segera diatasi karena kebutuhan konektivitas digital tidak dapat ditawar lagi.

Indonesia tidak akan memasuki era teknologi yang lebih maju selama masih ada daerah yang bahkan belum terkoneksi internet, tukasnya.

Baca juga: Wapres: Indonesia tidak ingin jadi bangsa pengekor di kompetisi global

Oleh karena itu, Wapres mengatakan Pemerintah konsisten mengupayakan akselerasi pembangunan infrastruktur digital guna mengurangi kesenjangan digital.

"Sekarang memang Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) sedang terus bergiat. Diharapkan pada tahun 2023 nanti, 83.000 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia telah terjangkau internet," katanya..

Wapres juga berharap digitalisasi kian menggugah inovasi dan melahirkan bisnis model yang beragam, sehingga menumbuhkan berbagai aktivitas ekonomi di tengah kendala tradisional, seperti kendala geografis.

Pemerintah juga mendorong upaya digitalisasi tersebut di lingkungan pesantren, salah satunya melalui Program Santri Digitalpreneur yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Melalui program ini, pesantren akan mencetak Gus Iwan Plus, artinya santri bagus, pinter ngaji, dan usahawan, itu Gus Iwan; tambah plus, plus-nya itu apa? Sekaligus pelestari lingkungan," ujarnya.

Baca juga: Wapres tanam jagung dan kedelai di Purwakarta
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022