"Sudah dua kali menerima temuan uang saku calon haji dalam bentuk Riyal Arab Saudi, yang diperkirakan `living cost` jamaah," kata Wakil Ketua Penerimaan dan Pemberangkatan Calon Haji PPIH Embarkasi Surakarta Achmad Suaidi di Boyolali, Sabtu.
Menurut dia, kejadian pertama ditemukan uang sebanyak 1.000 riyal oleh petugas Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI) kloter 17, H. Juair, di Masjid Al Mabrur kompleks Asrama Haji Donohudan Boyolali, Rabu (5/10).
Selain itu, Satgas bagian penerimaan calon haji juga menemukan uang sebanyak 1.450 riyal, di depan Gedung Makkah kompleks Asrama Haji Donohudan, Sabtu (8/10 ).
"Bersyukur uang yang 1.450 riyal dapat dikembalikan kepada pemiliknya, sedangkan yang 1.000 riyal masih disimpan," katanya.
Padahal, kata dia, uang tersebut merupakan bekal calon haji selama tinggal di Tanah Suci.
Selain itu, Satgas PPIH yang bertugas memeriksa tempat tidur ketika baru saja ditinggal jamaah menjelang keberangkatan ke Tanah Suci juga sering mengalami kejadian serupa.
"Selain uang, satgas juga sering menemukan telepon seluler, baju, sandal, dan lainnya milik jamaah," katanya.
Kendati demikian, kata dia, barang-barang temuan tersebut kemudian ditunjukkan kepada jamaah saat berkumpul di Gedung Muzdalifah, menjelang mereka menuju Bandara Adi Soemarmo Boyolali.
"Kalau yang menemukan kebetulan mempunyai niat jahat, uang jamaah itu akan hilang," katanya.
Oleh karena itu, petugas keamanan PPIH Embarkasi Surakarta, saat ini memperketat pengamanan di pintu masuk asrama untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Masyarakat sebaiknya juga harus memaklumi kami memperketat pengamanan di kawasan asrama," katanya.
Ketua Hubungan Masyarakat PPIH Embarkasi Adi Soemarmo Surakarta Badrussalam mengimbau, calon haji selama di embarkasi dilarang keluar dari asrama membawa makanan dari luar, sedangkan tas paspor selalu dibawa.
Selain itu, calon haji selama di Arab Saudi diimbau jangan membawa uang dalam jumlah banyak saat di masjid dan selalu menghafalkan nama pemondokan dan sektornya untuk mencegah kejahatan.
"Jika tersesat jangan tampak bingung, langsung mencari petugas haji Indonesia yang resmi dengan seragam cokelat muda celana biru tua, dan upayakan jangan pergi sendirian, serta jangan mudah percaya bantuan orang yang tidak dikenal, meski dia pandai Bahasa Indonesia," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Itqon Tlogosari Semarang KH Ubaidillah Shadaqah sebelum berangkat ke Tanah Suci mengingatkan kepada seluruh calon haji untuk membulatkan niat hajinya hanya karena Allah SWT.
Shadaqah yang juga sebagai Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) di kloter 21 jamaah berasal dari Kabupaten Semarang dan Salatiga itu menjelaskan pentingnya calon haji memperbanyak amalan guna mendukung upaya menjadikan ibadah hajinya mabrur.
"Karena masih ada sebagian calon haji lebih memikirkan oleh-oleh sepulang menunaikan haji daripada memperbanyak amalan-amalan yang mendukung kemabruran hajinya," katanya.
(U.B018/M029)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011