Ayo cuci tangan biar bersih

10 Oktober 2011 17:08 WIB
Ayo cuci tangan biar bersih
JAKARTA, 15/10 - HARI CUCI TANGAN. Sejumlah siswa SD Negeri 12 Pagi Bendungan Hilir mencuci tangan serentak saat peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) se-dunia di Jakarta, Kamis (15/10). FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/ama/09. (ANTARA/Puspa Perwitasari)

... Cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sederhana berdampak luar biasa, karena mencegah berbagai penyakit...

Jakarta (ANTARA News) - Kebanyakan orang mengabaikan hal sederhana seperti mencuci tangan memakai sabun. Padahal, itu diwajibkan untuk enam kegiatan berikut sebagai langkah pencegahan berbagai penyakit terutama yang berkaitan dengan pencernaan.

Ini tentang cuci tangan dalam arti sebenarnya, bukan "cuci tangan" alias tidak mau dilibatkan atau bertanggung jawab atas pelanggaran hukum.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan , Tjandra Y Aditama, memaparkan mencuci tangan wajib sebelum melakukan enam kegiatan. Itu adalah sebelum mengolah makanan, sebelum makan, setelah BAB (buang air besar), sebelum mengurus bayi, setelah menceboki anak dan setelah memegang hewan.

"Cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sederhana berdampak luar biasa, karena mencegah berbagai penyakit," kata Tjandra dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.

Pentingnya kegiatan CTPS itu juga terlihat dari adanya kampanye hari Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia yang puncaknya akan jatuh pada tanggal 15 Oktober mendatang.

Tjandra menyebut kegiatan CTPS dapat menurunkan kasus diare hingga 47 persen, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan flu burung hingga 50 persen, serta direkomendasikan untuk pencegahan flu H1N1.

"Dalam kesehatan juga dikenal istilah mencegah lebih baik dari mengobati," ujarnya.

di Indonesia telah terjadi peningkatan perilaku CTPS dari 11 persen di tahun 2007 menjadi 23 persen di tahun 2010, berdasarkan data Kajian Diare Ditjen P2PL.

Namun data itu juga menyebutkan, masih ada 77 persen orang Indonesia yang belum menerapkan CTPS sehingga diharapkan kampanye yang dilakukan Kementerian Kesehatan seperti Gowes Bareng yang diikuti 2.000 peserta pada hari Minggu (9/10).

Sementara itu, peningkatan jumlah orang yang sudah melakukan CPTS dinilai berdampak langsung pada menurunnya kasus diare di Indonesia dimana dari Data Perilaku Cuci Tangan Ditjen PP&PL tahun 2010 menunjukkan bahwa angka kesakitan diare pada golongan semua umur cenderung menurun dari 423 per 1.000 penduduk (tahun 2006) menjadi 411 per 1.000 penduduk (tahun 2010). (A043)


Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011