• Beranda
  • Berita
  • UI ubah limbah tandan kosong sawit jadi produk pengganti impor

UI ubah limbah tandan kosong sawit jadi produk pengganti impor

30 Maret 2022 17:54 WIB
UI ubah limbah tandan kosong sawit jadi produk pengganti impor
Furfural dari limbah tandan kosong kelapa sawit. ANTARA/HO-Asosiasi Inventor Indonesia (AII)
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) mengubah limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi produk-produk bernilai tinggi, salah satunya furfural yang dapat mengurangi ketergantungan impor. 

"Produk utama dari riset ini adalah bioetanol serta furfural dalam satu rangkaian proses yang sekaligus menghasilkan asam levulinat dan asam format. Prosesnya menggunakan biomassa berupa limbah tandan kosong kelapa sawit," kata peneliti dari UI Prof Misri Gozan dalam Webinar Penguatan Industri Kelapa Sawit Berbasis Teknologi Baru Hasil Riset di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pemerintah optimalkan listrik alternatif dari limbah sawit

Misri dan timnya melakukan riset dan pengembangan dengan konsep biorefineri dari biomassa tandan kosong kelapa sawit yang menghasilkan furfural, asam levulinat, dan asam format, yang bermanfaat untuk keperluan pangan, kesehatan, kosmetik, material, hingga energi.

Jumlah limbah tandan kosong kelapa sawit pada industri pengolahan kelapa sawit pada 2021 diperkirakan sekitar 45 juta ton. Limbah tersebut biasanya dibakar untuk pemanas boiler, namun masih banyak tersisa. Dengan demikian, hasil riset tersebut dapat mengurangi limbah dan meningkatkan nilai suatu produk limbah.

Saat ini, kebutuhan impor furfural bernilai sekitar Rp2 triliun per tahun, dan belum ada produksi furfural dari tandan kosong kelapa sawit di Indonesia.

Furfural (CHO) merupakan senyawa organik turunan dari golongan furan. Furfural memiliki sifat fisis berupa cairan yang kental, dapat menyebabkan iritasi pada mata dan hidung, tidak berwarna setelah dilakukan distilasi, serta beraroma seperti almond.

Secara umum, furfural digunakan untuk berbagai bidang industri, di antaranya farmasi, kosmetik, resin, dan senyawa pembersih. Furfural juga berguna sebagai agen ekstraksi, pelarut, agen vulkanisasi, agen penyedap, komponen pestisida, antiseptik, dan desinfektan.

Baca juga: Kemasan pangan berbasis minyak sawit reduksi efek limbah plastik

Furfural banyak digunakan sebagai pelarut dalam industri pengolahan minyak bumi, pembuatan pelumas, dan pembuatan nilon. Selain itu, furfural juga berfungsi sebagai senyawa antara untuk pembuatan furfuril alkohol, tetrahidrofuran, industri farmasi herbisida, dan aplikasi pada pewangi.

Permintaan pasar furfural global pada 2013 adalah 300 ribu ton, dan diperkirakan mencapai 652,5 ribu ton pada 2020 dengan nilai 1.200,9 juta dolar AS.

Sementara asam levulinat (Levulinic Acid) berfungsi untuk menunjang produksi dan meningkatkan kualitas biodiesel. Asam levulinat dipergunakan dalam industri farmasi, aditif pangan, kosmetik dan pertanian.

Khusus dalam produksi biodiesel, senyawa asam yang berasal dari asam levulinat digunakan sebagai aditif untuk membuat mesin bekerja lebih efisien meskipun dengan penggunaan biodiesel.

Baca juga: Pemanfaatan limbah cair sawit jadi listrik bisa reduksi emisi metana

Baca juga: Rektor IPB: rumput laut dan limbah sawit bisa jadi pakan ternak


Kebutuhan asam levulinat di Indonesia belum terpetakan saat ini, namun diperkirakan akan membesar dengan mempertimbangkan aspek kepentingan nasional untuk memproduksi biodiesel.

Sedangkan asam format merupakan aditif untuk membuat mesin bekerja lebih efisien meskipun dengan penggunaan biodiesel. Asam format digunakan untuk proses koagulasi karet, sehingga kebutuhan bahan kimia tersebut cukup besar, karena Indonesia merupakan produsen karet alam terbesar.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022