• Beranda
  • Berita
  • Riset: Konsumen rencanakan belanja Ramadhan sejak H-30

Riset: Konsumen rencanakan belanja Ramadhan sejak H-30

31 Maret 2022 11:35 WIB
Riset: Konsumen rencanakan belanja Ramadhan sejak H-30
Ilustrasi belanja online (ANTARA/Shutterstock/13_phunkod)

Untuk charity sama gifting akan meningkat secara budget di Ramadhan

Konsumen Indonesia cenderung melakukan perencanaan belanja persiapan Ramadhan sejak satu bulan sebelumnya.

Perusahaan riset/survei konsumen Neurosensum menunjukkan data bahwa 43 persen konsumen mulai berbelanja Ramadhan sejak satu bulan sebelumnya, 17 persen setelah mendapat THR dan 15 persen selama bulan puasa.

"Ini cukup menarik, bahwa ketika konsumen mau belanja, mereka merencanakan di 1 bulan sebelum Ramadhan. Jadi apa pun yang kita pengin jual udah bisa dipromosikan dari sekarang," ujar Oscar Simamora, Research Manager of Neurosensum dalam JD.ID BI6 Anniversary dikutip pada Kamis.

Neurosensum juga nemukan bahwa konsumen memiliki anggaran tersendiri untuk Ramadhan. Selain itu, pengeluaran Ramadhan tahun ini diprediksi lebih meningkat dibandingkan pada 2021.

Baca juga: Tren jual-beli secara daring selama 2021, UMKM semakin jadi pilihan

"Untuk charity sama gifting akan meningkat secara budget di Ramadhan. Impact-nya apa buat penjual? Brand harus memberikan kembali kepada konsumen," kata Oscar.

Sementara itu, terjadi peningkatan penetrasi konsumen baru di digital hingga 72 persen sejak awal pandemi. Platform belanja online juga masih mendominasi kegiatan berbelanja konsumen, yang menjadi indikasi sustainability dari e-commerce di dunia digital.

Pada momen Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas, peningkatan transaksi belanja online hingga 135 persen terjadi tidak hanya di kota-kota besar melainkan juga di pelosok luar Jawa dan Bali, diiringi dengan kenaikan pengguna atau konsumen baru sebesar 164 persen.

"Dalam memilih toko, konsumen mengutamakan toko dengan peringkat baik dan ulasan baik. Dari sini kita dapat menarik kesimpulan pentingnya membangun kepercayaan publik secara konsisten terhadap layanan yang diberikan perusahaan e-commerce," jelas Oscar.

Tak hanya itu, konsumen juga lebih mencari penjual yang menyediakan layanan pengiriman instan. Platform belanja online yang menyediakan fitur bayar nanti atau paylater lebih diminati.

"Dalam paylater, ini berkembang sejak pandemi. Ini akan menjadi tren di era sekarang," kata Oscar.

Baca juga: Cinta Laura selalu manfaatkan promo saat belanja online

Baca juga: Jelang Ramadhan, waspadai "phishing" belanja online

Baca juga: Pentingnya asuransi pengiriman barang saat belanja daring

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022