Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, kepada ANTARA, Kamis, mengakui, dari laporan yang diterima, ada kelompok bersenjata menyerang anggotanya itu beserta keluarganya yang saat itu berada di ruko mereka di Elelim, Papua.
Baca juga: Tim gabungan TNI selidiki penyerangan kelompok bersenjata di Kenyam
Akibatnya, Supriyanto meninggal di tempat akibat luka tembak, sedangkan istrinya, Sri Lestari, kehilangan nyawanya akibat luka benda tajam. Bahkan anak pasangan mereka, Elvano Putra (2,5 tahun), dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya.
"Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua pasutri sudah bertugas di Elelim cukup lama," kata Pangemanan.
Baca juga: KSB serang patroli Pos Koramil Dambet, seorang prajurit terluka
"Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua pasutri sudah bertugas di Elelim cukup lama," kata Pangemanan.
Baca juga: KSB serang patroli Pos Koramil Dambet, seorang prajurit terluka
Ia menyatakan, di lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm. Jenazah Supriyanto akan disemayamkan di Markas Korem 172/PWY di Waena, Jayapura, sebelum Jumat (1/4), diterbangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Timur.
"Pasangan suami-istri ini meninggalkan dua orang anak balita," kata Pangemanan.
Kejadian ini bisa dibilang kejadian pertama kali seorang anggota TNI AD diserang kelompok bersenjata bersama istrinya, hingga keduanya kehilangan nyawa di tempat.
Baca juga: Dua korban penembakan kelompok bersenjata dievakuasi ke Timika
Kejadian ini bisa dibilang kejadian pertama kali seorang anggota TNI AD diserang kelompok bersenjata bersama istrinya, hingga keduanya kehilangan nyawa di tempat.
Baca juga: Dua korban penembakan kelompok bersenjata dievakuasi ke Timika
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022
