Aplikasi digital karya anak bangsa yang menggabungkan marketplace dan lelang sekaligus, Bandar Oto Klasik disingkat Batok resmi dirilis.
"Batok merupakan aplikasi e-commerce pertama di Indonesia bahkan di ASEAN yang menggabungkan marketplace dan lelang sekaligus, khususnya kendaraan klasik," kata founder aplikasi Batok, Muhammad AL Abdullah dalam siaran pers pada Kamis.
Founder dan mantan CEO Garansindo Group dan Gesits itu menyadari bahwa market, shifting, komunitas dan harga kendaraan klasik mengalami kenaikan yang sangat pesat.
Atas dasar itu, inilah yang menjadi dasar untuk menghadirkan Batok yang juga asli merupakan karya anak bangsa.
Baca juga: 50 mobil klasik akan kumpul dan berparade di Museum Toyota
Aplikasi akan dikembangkan sebagai aplikasi wajib bagi para pencinta kendaraan klasik, khususnya bagi penggemar otomotif.
Untuk tahap awal, aplikasi akan bisa diakses gratis konsumen.
Dua tahun belakangan ini market shifting atau pergeseran pasar kendaraan mobil klasik di tanah air mengalami kenaikan yang sangat berarti. Kendaraan klasik yang dulunya hanya digemati orang tua, saat ini mulai menyasar anak muda.
Definisi kendaraan klasik tidak hanya sempit pada kisaran usia dan nama saja, tapi saat ini sudah bergeser berdasarkan karakter, status sosial, jumlah, kondisi, tingkat kelangkaan dan yang pasti bentuknya.
Kendaraan klasik juga merupakan warisan seseorang bagi penerusnya yang secara instan akan memberikan citra nostalgia dan sentuhan emosional bagi penikmatnya, meskipun hanya dengan memandangnya.
Klasifikasi kendaraan klasik saat ini pun tanpa ada batasan, mulai dari generasi kuno (antik), retro dan vintage yang harganya mulai dari puluhan juta bahkan hingga milyaran rupiah selalu ada peminatnya. Tak heran, kendaraan klasik mulai dilirik sebagai salah satu bentuk investasi yang sangat menjanjikan.
Baca juga: Ratusan kendaraan klasik dipamerkan dalam Bali Classic Motor Show 3
Baca juga: Kolektor: Perawatan kendaraan klasik mudah
Baca juga: Kuno ID hadir bagi pencinta mobil klasik
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022