Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN harus menjadi pendobrak untuk membuka jalan bagi generasi muda Indonesia.BUMN sebagai lokomotifnya harus menjadi pendobrak untuk membuka jalannya, tinggal nanti generasi mudanya mengikuti di belakangnya
"Pendampingan saja tidak cukup, saat ini bagaimana link-nya bisa menjadi ekosistem yang lebih besar lagi, Indonesia sedang membutuhkan hal tersebut. Di situlah, mengapa BUMN sebagai lokomotifnya harus menjadi pendobrak untuk membuka jalannya, tinggal nanti generasi mudanya mengikuti di belakangnya," ujar Erick dalam acara daring Indonesia Digital Tribe Final Day di Jakarta, Kamis.
Menteri BUMN juga menambahkan saat ini BUMN sudah mendampingi 157 startup yang tersebar di berbagai BUMN seperti Telkomsel, Telkom, BRI, dan Mandiri.
Selain itu, Erick juga menekankan pentingnya model bisnis atau business model dan peranan dalam membantu kalangan yang lebih luas bagi perusahaan rintisan atau startup.
"Kalau kita melihat saat ini startup yang menjadi unicorn, itu tidak ada dominasi satu dengan lainnya. Namun, yang lebih penting bagaimana secara model bisnis bisa berkembang, konsisten, tetapi membantu kalangan yang lebih luas lagi," ujarnya.
Menurut Menteri BUMN, saat ini bisnis sudah berubah dan tidak hanya melihat dari sisi yang selama ini selalu digembar-gemborkan seperti kapitalis, konglomerasi, dan sebagainya.
"Terpenting juga bagaimana untuk tidak takut. Indonesia sampai 2045 ekonominya terus tumbuh. Jadi, ayo kita bersama-sama membuka mindset dan peluang," katanya.
Sebelumnya, Erick Thohir memastikan akan membangun ekosistem untuk pelaku startup yang ada di Indonesia, dalam upaya untuk membuka peluang yang lebih besar.
Ia mengatakan pembangunan ekosistem bagi pelaku startup itu merupakan bukti bahwa pemerintah hadir guna mendorong generasi muda menciptakan peluang.
Baca juga: Erick Thohir: IDT lahirkan ide kreatif bagi pertumbuhan ekonomi
Baca juga: 3.291 mahasiswa jalani magang di BUMN
Baca juga: Erick Thohir: BUMN buka peluang kolaborasi majukan ekonomi digital
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022