Batang (ANTARA News) - Pohon trembesi yang ditanam sepanjang jalur pantai utara Jawa Tengah "anti-gagal" karena langsung diganti setiap kali ada yang rusak.Jumlah yang rusak mencapai 20 persen di musim kemarau ini, kebanyakan terkena api dari rumput yang terbakar di sekitarnya,"
"Setiap hari ada unit kendaraan yang menyisir jalan dan langsung mengganti trembesi rusak. Jumlah yang rusak mencapai 20 persen di musim kemarau ini, kebanyakan terkena api dari rumput yang terbakar di sekitarnya," kata project director Bakti Lingkungan Djarum Foundation Handojo Setyo di Batang, Jawa Tengah, Rabu.
Yayasan tersebut melalui program Djarum Trees For Life pada hari Rabu menutup rangkaian penanaman pohon trambesi di sepanjang Semarang-Losari, di desa Beji, kecamatan Tulis. Batang.
Dia mengemukakan, saat musim kemarau banyak kasus rumput menjadi kering lalu terbakar oleh puntung rokok dan sebagian kecil lainnya rusak akibat ditabrak kendaraan.
Program trembesi sepanjang Pantura Jateng tersebut dimulai tahun 2010 dengan target penanaman sepanjang 478 kilometer hingga 2014.
Jarum Foundation merawat semua tanaman itu selama tiga tahun pertama dan diperkirakan tinggi pohon sudah sekitar 15 meter.
Pada tahun lalu program tersebut menyelesaikan penanaman jalur Kudus-Semarang sepanjang 50 km dengan 2.916 trembesi.Saat ini sudah 152 km pantura yang ditanami 5.951 trembesi.
Djarum Foundation mengharapkan penanaman trembesi sepanjang 478 km itu bisa menyerap 685 juta kg gas CO2 setiap tahun. Trembesi atau yang dikenal dengan pohon Ki Hujan dipilih karena berdasarkan penelitian IPB, tanaman itu memiliki kemampuan terbanyak menyerap CO2 .
(A038)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011