• Beranda
  • Berita
  • Badan Pangan Nasional dorong urgensi pengembangan "food estate"

Badan Pangan Nasional dorong urgensi pengembangan "food estate"

1 April 2022 10:28 WIB
Badan Pangan Nasional dorong urgensi pengembangan "food estate"
Ilustrasi - Lahan pertanian tanaman padi di Kabupaten Penajam Paser Utara (Antaranews/Novi Abdi-Bagus Purwa)
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendorong urgensi pengembangan food estate atau lumbung pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

"Urgensi pengembangan food estate adalah dinamika lingkungan strategis ketahanan pangan terkait jumlah penduduk, perubahan iklim, situasi sosial, ekonomi, dan politik dunia. Selain itu masih terdapat beberapa komoditas pangan yang masih dipenuhi dari impor. Untuk itu sangat penting memaksimalkan produksi dalam negeri sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan," ujar Plt Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Andriko Noto Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, hal yang juga penting adalah menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, karena beberapa daerah tidak mampu menghasilkan pangan sendiri sehingga pangan tersebut tidak tersedia dan harganya relatif mahal karena didatangkan dari luar daerah.

Baca juga: Indonesia ajak Singapura garap Food Estate dan IKN

Karena itu Andriko menegaskan pentingnya pemerataan ketersediaan pangan di seluruh wilayah dan juga pengentasan daerah rawan pangan, daerah terdampak bencana dan 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal).

Food estate dapat berperan dalam penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah, dimana NFA berperan dalam menyinergikan penyerapan hasil oleh Bulog untuk cadangan pangan pemerintah maupun penyerapan oleh BUMN Pangan untuk skema komersil,” katanya.

Selain itu dia memaparkan pentingnya mengkorporasikan petani sebagai upaya mengembangkan model bisnis melalui konsolidasi petani dan usaha tani yang mampu memberikan nilai tambah, memperkuat kelembagaan petani, meningkatnya posisi tawar petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Untuk mendukung keberhasilan, model korporasi petani perlu mempertimbangkan kondisi existing agar berkelanjutan. Pemerintah memberikan penguatan kapasitas bagi para pelaku yang sudah berjalan dan dukungan lain seperti irigasi, benih, asuransi dan regulasi serta penyuluhan dan litbang,” kata Plt Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi tersebut.

Baca juga: Kementan tingkatkan kapasitas penyuluh di kawasan "food estate"

S

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022