Kantor Wilayah (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung memfasilitasi digitalisasi UMKM pertanian di Provinsi tersebut guna mendorong peningkatan produksi.Dengan penerapan produk terkait digital farming seperti sensor cuaca dan tanah, diharapkan petani dapat memperoleh informasi lebih dini dan mendekati riil terkait cuaca dan kondisi tanah. Sehingga produktivitas bisa meningkat
"Kami telah memfasilitasi digitalisasi UMKM pertanian yang menjadi binaan untuk mendorong produksi, terutama komoditi yang persisten terhadap inflasi di antaranya melalui penggunaan sensor cuaca dan tanah pada klaster cabai," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Irfan Farulian, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan, pengembangan komoditas cabai dilakukan melalui program pengembangan klaster ketahanan pangan. Hal itu telah dilakukan sejak 2018 di Kabupaten Pringsewu, dan saat ini dalam tahap implementasi Program Replikasi Model Bisnis Klaster Cabai.
"Dengan penerapan produk terkait digital farming seperti sensor cuaca dan tanah, diharapkan petani dapat memperoleh informasi lebih dini dan mendekati riil terkait cuaca dan kondisi tanah. Sehingga produktivitas bisa meningkat," katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya pembinaan produktivitas cabai di lokasi tersebut mencapai 6 ton sekali panen, dan pada pembinaan tahap kedua ini diharapkan dapat meningkat hingga lebih dari 20 ton sekali panen.
"Pertanian ini perlu sekali dijaga dan perlu didorong agar produksi bisa meningkat. Sebab kita ketahui sektor ini tergantung pada luas tanam dan cuaca," ucapnya.
Dia menjelaskan, dengan terfasilitasinya digitalisasi UMKM pertanian diharapkan produksi dapat meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menjaga inflasi harga.
"Pertanian ini menjadi salah satu sektor selain industri makanan minuman yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Lampung. Jadi perlu dijaga dan ditingkatkan produktivitasnya," katanya.
Selain itu, untuk memastikan ketahanan pangan dan pengendalian disparitas harga antardaerah, tengah dilakukan juga kerja sama antardaerah.
"Bersama Pemprov Lampung kami sedang melakukan kerja sama antardaerah dengan Bangka Belitung dan Jawa Timur. Agar memperkuat ketahanan pangan antardaerah," ucapnya.
Baca juga: BI sebut prospek ekonomi Lampung 2022 tumbuh 5,29 persen
Baca juga: BI Lampung dorong produk UMKM masuk pasar ekspor
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022