• Beranda
  • Berita
  • Sebagian warga Aceh mulai Shalat Tarawih Ramadhan 1443 Hijriah

Sebagian warga Aceh mulai Shalat Tarawih Ramadhan 1443 Hijriah

1 April 2022 21:34 WIB
Sebagian warga Aceh mulai Shalat Tarawih Ramadhan 1443 Hijriah
Ratusan jamaah mendengar khutbah sebelum melaksanakan Shalat Tarawih 1 Ramadhan 1443 Hijriah di Masjid At Taqwa Banda Aceh, Jumat (1/4/2022). (ANTARA/Khalis)
Sebagian masyarakat Provinsi Aceh yang tergabung dalam warga persyarikatan Muhammadiyah mulai melaksanakan Shalat Tarawih, dan akan berpuasa 1 Ramadhan 1443 Hijriah pada Sabtu besok.

"Iya, malam ini sudah mulai Tarawih," kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh saat dijumpai Masjid At Taqwa, Banda Aceh, Jumat, malam.

Masjid AT Taqwa dipadati ratusan jamaah, baik laki-laki maupun perempuan. Terlihat juga Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR Aceh Safaruddin beserta sejumlah tokoh Muhammadiyah lain.

Setelah melaksanakan Shalat Isya, langsung dilanjutkan dengan khutbah dan kemudian Shalat Tarawih.

Baca juga: MUI: Jadikan perbedaan awal puasa Ramadhan sebagai rahmat

Baca juga: Muhammadiyah terbitkan edaran perbolehkan Shalat Tarawih berjamaah


Selain di Masjid At Taqwa, Shalat Tarawih juga mulai dilaksanakan di masjid Muhammadiyah lain seperti kawasan Blower dan Masjid Jakfar Hanafiah Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh.

Seperti diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022, berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah/2022 Masehi jatuh pada Ahad (3/4), usai diputuskan melalui sidang isbat pada Jumat.

"Secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Ahad, 3 April 2022," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat konferensi pers penetapan sidang Isbat, Jumat.

Menag melaporkan berdasarkan hasil pemantauan hilal dari 101 titik di 34 provinsi tidak melihat hilal sesuai prasyarat yang ditetapkan MABIMS, yakni ketinggian hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

Oleh sebab itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Iqbal mengimbau masyarakat Tanah Rencong itu untuk tetap menghargai perbedaan, dan tidak membuat jurang perpisahan antara umat islam dalam memperkuat ukhuwah islamiyah.

"Jadi apapun perbedaan, kita tetap saling menghargai dan saling menghormati, sehingga umat islam dalam menjalankan ibadah yang mulai ini bisa melaksanakan secara aman," kata Iqbal.*

Baca juga: Muhammadiyah: Puasa harus jadikan diri lebih sehat dan stabil

Baca juga: Haedar Nashir: Jangan jadikan puasa sebagai ritual individu semata

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022