• Beranda
  • Berita
  • Sri Mulyani ungkap alokasi sukuk untuk biayai DDT Manggarai-Cikarang

Sri Mulyani ungkap alokasi sukuk untuk biayai DDT Manggarai-Cikarang

2 April 2022 09:42 WIB
Sri Mulyani ungkap alokasi sukuk untuk biayai DDT Manggarai-Cikarang
Ilustrasi: Foto udara revitalisasi Stasiun Bekasi di Jawa Barat, Selasa (20/4/2021). Progres revitalisasi Stasiun Bekasi yang termasuk dalam bagian proyek pembangunan rel dwi ganda atau Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang paket B sudah mencapai 77,84 persen dan ditargetkan selesai akhir tahun 2021. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.

Karena ini merupakan aset negara yang berasal dari investasi masyarakat. Semoga infrastruktur ini terus dijaga

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan alokasi pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang adalah sebesar Rp5,6 triliun.

“Tahapan proyeknya dimulai sejak 2014 dan akan selesai secara keseluruhan pada 2023,” kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Sabtu.

Besaran tersebut masuk dalam total alokasi SBSN sejak 2014-2022 untuk Balai Perkeretaapian wilayah Jakarta dan Banten yang mencapai Rp6,3 triliun.

Adapun total alokasi pembiayaan dari SBSN bagi sektor perkeretaapian untuk tahun anggaran 2022 adalah Rp3,5 triliun dengan alokasi untuk wilayah Jakarta dan Banten masing-masing Rp532 miliar.

Anggaran itu digunakan untuk penyelesaian pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara tahap II dan Bekasi-Cikarang sebagai bagian dari rangkaian proyek pembangunan DDT Manggarai-Cikarang.

Beberapa proyek rangkaian pembangunan DDT Manggarai-Cikarang yang telah selesai melalui SBSN sampai 2021, antara lain Paket A tahap I yaitu pembangunan fasilitas perkeretaapian untuk Manggarai-Jatinegara MYC 2015-2021 senilai Rp2,44 triliun.

Baca juga: Menhub tinjau pengoperasian jalur layang Stasiun Manggarai

Kemudian penggantian sistem persinyalan dan telekomunikasi Stasiun Cikarang-Stasiun Cikampek senilai Rp308 miliar dari 2020 -2021 serta Paket B2 (1) yaitu modernisasi fasilitas perkeretaapian untuk Jatinegara-Bekasi Rp880 miliar dari 2015-2018.

Terakhir yakni Paket B2 (2) Double Track antara Jatinegara-Bekasi senilai Rp258 miliar pada 2014.

Sementara untuk proyek pembangunan DDT Manggarai-Cikarang yang dibiayai melalui SBSN dan masih dalam proses pembangunan adalah pembangunan fasilitas perkeretaapian Bekasi-Cikarang MYC 2019-2022 Rp581 miliar.

Sekaligus Paket A tahap II yaitu pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara MYC 2019-2022 senilai Rp1,2 triliun.

Sri Mulyani berpesan Satuan Kerja Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten untuk menjaga, memelihara dan mengambil manfaat dari pembangunan yang dibiayai melalui SBSN ini.

“Karena ini merupakan aset negara yang berasal dari investasi masyarakat. Semoga infrastruktur ini terus dijaga,” tegas Menkeu Sri Mulyani.

Baca juga: Proyek DDT Manggarai - Jatinegara dilanjutkan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022