• Beranda
  • Berita
  • Anggota DPR sebut pemahaman kebinekaan cegah radikalisme

Anggota DPR sebut pemahaman kebinekaan cegah radikalisme

2 April 2022 16:10 WIB
Anggota DPR sebut pemahaman kebinekaan cegah radikalisme
Tangkapan layar anggota DPR, Syaifullah Tamliha saat menjadi narasumber dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk “Antisipasi Radikalisme Digital”, seperti dipantau dari Jakarta, Sabtu (2/4/2022). ANTARA/Tri M Ameliya
Anggota DPR, Syaifullah Tamliha, memandang masyarakat Indonesia perlu memiliki pemahaman tentang kebinekaan secara tepat agar tidak terpapar radikalisme yang cenderung menyerang dan tidak menghargai keberagaman.

Menurut dia, masyarakat Indonesia perlu memahami bahwa keberagaman yang ada di Tanah Air, seperti suku, agama, ras, budaya, warna kulit, dan bahasa, merupakan keniscayaan yang harus senantiasa dijaga.

Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin sebut tema Kebinekaan harus sering digaungkan

“Janganlah kemudian perbedaan itu menyebabkan kita bangsa Indonesia saling menyerang satu sama lain,” ujar dia saat menjadi narasumber dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk “Antisipasi Radikalisme Digital”, seperti dipantau dari Jakarta, Sabtu.

Di samping itu, ia pun memandang masyarakat perlu membangun keseimbangan dan toleransi terhadap segala perbedaan yang ada di Tanah Air. Langkah tersebut, ucap dia, dapat bermanfaat untuk mencegah terjadinya gesekan-gesekan antarperbedaan yang ada.

Baca juga: Gubernur Kalteng ajak masyarakat rawat kebhinekaan dan kerukunan

“Keseimbangan dan toleransi itu harus dibangun terus-menerus jangan sampai terjadi gesekan di antara satu sama lain,” kata dia.

Dalam webinar yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Komisi I DPR tersebut, diapun menyampaikan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Ia mengatakan media sosial memiliki dampak negatif, yaitu membuka ruang lebih luas bagi kelompok radikal untuk menyebarkan radikalisme kepada masyarakat.

Baca juga: Ridwan Kamil: Pernyataan Edy Mulyadi cederai nilai Kebhinekaan

Ia menyampaikan pula, dalam beberapa waktu terakhir, meskipun ada tren penurunan penyebaran radikalisme di media sosial ataupun dunia digital lainnya, masih ada segelintir kelompok radikal yang membagikan narasi tentang perbedaan-perbedaan.

“Narasi tersebut cenderung menyerang atau mempertandingkan satu agama dengan agama yang lain. Bahkan, ada pula sebagian pihak yang memanfaatkan media sosial untuk menghina warna kulit dan bahasa orang lain,” kata dia.

Baca juga: MPR: nilai-nilai kebhinekaan dalam Pancasila harus terus diamalkan

Ia juga berharap masyarakat dapat menyadari bahwa pencegahan radikalisme, bahkan terorisme, bersifat semesta. Dengan demikian, seluruh masyarakat bertanggung jawab dalam mencegah radikalisme dan terorisme.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022