AS kembali batasi ekspor ke Rusia dan Belarus

2 April 2022 17:28 WIB
AS kembali batasi ekspor ke Rusia dan Belarus
Presiden Joe Biden mengikuti pertemuan antara Menlu AS Antony Blinken, Menhan AS Lloyd Austin, Menlu Ukraina Dmytro Kuleba dan Menhan Ukraina Oleksii Reznikov, ditengah serbuan Rusia di Ukraina, di Hotel Marriot, Warsawa, Polandia, Sabtu (26/3/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/AWW/djo.
Pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (1/4) mengumumkan putaran baru pembatasan ekspor ke Rusia dan Belarus dengan menambahkan 120 entitas, terutama perusahaan bidang militer, ke daftar pengendalian perdagangan.

Ke-120 entitas tersebut masuk dalam daftar Departemen Perdagangan AS menyangkut pihak-pihak yang dilarang menerima teknologi sangat penting.

Penambahan daftar itu dilakukan setelah tindakan sama diambil AS baru-baru ini dalam upaya melemahkan militer Rusia sejak sejak Presiden Vladimir Putin menggulirkan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Langkah yang diumumkan pada Jumat tersebut ditujukan untuk "menurunkan kemampuan pertahanan, kedirgantaraan, maritim, dan sektor-sektor strategis lainnya milik Rusia dan Belarus sebagai tanggapan atas serangan brutal Rusia ke Ukraina yang berdaulat," kata Departemen Perdagangan.

Gedung Putih, kantor presiden AS, beranggapan bahwa langkah itu bisa mencegah teknologi dan perangkat lunak menjangkau sektor militer di Rusia dan Belarus.

Pengendalian tersebut bergantung pada ketetapan Aturan Produk Langsung Asing.

Berdasarkan aturan tersebut, perusahaan harus membuat barang berteknologi tinggi dan rendah dengan menggunakan peralatan AS jika ingin mendapat surat izin dari Amerika Serikat sebelum dikirimkan ke Rusia.

Dengan aturan itu, Departemen Perdagangan AS juga diperintahkan untuk menolak hampir semua permintaan surat izin.

Secara keseluruhan, Departemen Perdagangan telah memasukkan 260 entitas ke daftar tersebut sebagai tindakan terhadap invasi ke Ukraina, yang disebut Rusia sebagai "operasi khusus."


Sumber: Reuters
Baca juga: Biden: AS akan bantu dana Rp7,18 triliun untuk Ukraina
Baca juga: AS peringatkan perusahaan China jika siasati sanksi ekspor Rusia
Baca juga: Rusia: AS terlibat dalam pengembangan senjata biologis di Ukraina

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022