BMKG catat gempa susulan ke-58 guncang Kendari

3 April 2022 12:31 WIB
BMKG catat gempa susulan ke-58 guncang Kendari
BMKG: Gempa kembali guncang sebagian wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/4/2022) (ANTARA/HO-BMKG Kendari)

Hingga Minggu pukul 09.55 Wita, hasil pemantauan BMKG menunjukkan terjadi 58 aktivitas gempa bumi susulan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan ke-58 mengguncang sebagian Kota Kendari dan Kabupaten Konawe pada Minggu sejak gempa magnitudo 5,2 pada Sabtu (26/3).

Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin dalam keterangan tertulis Humas BMKG Kendari diterima di Kendari, Minggu, mengatakan pada pukul 09.10 Wita gempa terjadi di sebelah timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, bermagnitudo 3,5.

"Gempa ini merupakan gempa bumi susulan Magnitudo 5,2 pukul 21.16 Wita tanggal 26 Maret 2022. Hingga Minggu pukul 09.55 Wita, hasil pemantauan BMKG menunjukkan terjadi 58 aktivitas gempa bumi susulan," katanya.

Baca juga: BPBD Sukabumi belum terima laporan kerusakan akibat dampak gempa

BMKG menyebutkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.88° LS, 122.69° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 4,7 km, timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe dengan kedalaman 10 km.

Rudin mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lawanopo di Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe.

Baca juga: BPBD masih mendata kerusakan akibat gempa Banten

"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari dan Konawe, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," ujar dia.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca juga: BPBD Lebak: Gempa magnitudo 5,1 di Bayah tidak telan korban jiwa

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," jelas Rudin.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa.

"Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," demikian Rudin.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 di Kendari tak berpotensi tsunami

Baca juga: Menara MTQ Kendari retak diguncang gempa bermagnitudo 5,2

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022