• Beranda
  • Berita
  • Dokter: Perbanyak protein saat berbuka jika punya riwayat stroke

Dokter: Perbanyak protein saat berbuka jika punya riwayat stroke

4 April 2022 10:26 WIB
Dokter: Perbanyak protein saat berbuka jika punya riwayat stroke
Dokter spesialis saraf dr. Untung Gunarto Sp.S. MM. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.
Dokter spesialis saraf dr. Untung Gunarto Sp.S. MM mengingatkan bahwa seseorang dengan riwayat penyakit stroke harus memperbanyak asupan protein dan serat ketika berbuka puasa atau makan sahur.

"Ketika berbuka atau sahur selama bulan Ramadhan ini, seseorang dengan riwayat stroke perlu mengendalikan makanan berbahan dasar tepung dan gula. Perbanyak serat dan protein," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menjelaskan bahwa seseorang dengan riwayat penyakit stroke bisa tetap berpuasa karena sangat bermanfaat dan berdampak baik bagi kesehatan tubuh.

"Bisa tetap puasa karena baik bagi kesehatan, asal tetap perhatikan asupan makanan dan juga memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka puasa hingga sahur," katanya.

Baca juga: Dokter ingatkan manfaat puasa bagi penderita memiliki riwayat stroke

Baca juga: Dokter: Hindari dehidrasi saat perjalanan mudik


Selain itu, seseorang dengan riwayat penyakit stroke harus menghindari paparan panas atau berkeringat berlebihan.

"Cari tempat yang nyaman, pada sore hari menjelang berbuka bisa sedikit olahraga ringan seperti senam dengan gerakan-gerakan sederhana. Bahkan gerakan saat beribadah shalat juga bisa menjadi bagian dari relaksasi," katanya.

Untung menambahkan, seseorang dengan riwayat stroke juga perlu menghindari makanan yang cenderung merangsang batuk, membuat sembelit dan merangsang BAK.

"Tetap jaga asupan gizi seimbang selama bulan Ramadhan, hindari makanan bertepung dan gula secara berlebihan, pastikan kandungan makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak juga mikronutrien seperti vitamin dan mineral serta air telah tercukupi dengan baik," katanya.

Dokter yang praktik di sejumlah rumah sakit di Purwokerto itu, mengingatkan seseorang dengan riwayat stroke yang mengonsumsi obat secara rutin sesuai anjuran dokter perlu tetap melakukannya dengan menyesuaikan saat berbuka dan sahur.

"Tetap konsumsi obat rutin sesuai anjuran dokter dan disesuaikan minumnya saat berbuka dan sahur. Jangan menghentikan obat tanpa konsultasi dokter," katanya.

Menurutnya, ibadah puasa bila dilakukan dengan baik dan niat kuat maka akan membawa dampak positif bagi seseorang dengan riwayat stroke.

"Niatkan puasa karena Allah, karena akan berdampak positif untuk yang menjalankannya. Rasa gembira juga akan bisa menjaga imunitas selama pandemi COVID-19," katanya.*

Baca juga: Dampak buruk langsung tidur usai sahur, GERD hingga stroke

Baca juga: Puasa bisa mengendalikan faktor risiko stroke

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022