Apalagi, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta juga memiliki kepentingan di situ.
"Kami akan rapatkan, tentu kami berkepentingan di situ UMKM (agar) bisa dibangun kembali untuk kepentingan masyarakat," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.
Menurut Riza Patria, para pedagang korban kebakaran di IRTI Monas merupakan binaan Pemprov DKI sehingga solusi agar para korban bisa kembali berdagang juga tengah dipikirkan.
"Iya tentu di situ binaan kita semua," tutur Riza.
Baca juga: Rugi kebakaran kios di Monas capai Rp20 miliar
Sebanyak 204 kios di kawasan Irti Monas, Jakarta Pusat, dilanda kebakaran pada Kamis pagi (31/3) pukul 04.45 WIB. Kios terdiri dari 180 menjual cindera mata (souvenir) dan sisanya 24 kios kuliner.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, hanya saja seluruh kios berikut isinya ludes terbakar.
Berdasarkan perkembangan kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardana menyebutkan. insiden kebakaran yang menghanguskan ratusan kios di Lenggang Jakarta, Monas, berawal dari pertengkaran pasangan sesama jenis di salah satu kios.
Tersangka pelaku kebakaran, WST (29) mengaku bertengkar dengan salah satu pemilik kios, Dasrul, yang kiosnya menjadi titik awal kebakaran.
"Saudara WST pada malam itu memang bertengkar dengan Dasrul, kemudian sampai pukul 02.00 WIB, Dasrul meninggalkan tempat, kemudian WST mencari yang bersangkutan," katanya.
Baca juga: Kebakaran hanguskan 172 kios Lenggang Jakarta di Monas
Sebelum meninggalkan lokasi, yang bersangkutan sudah melakukan pembakaran di lokasi kios WST menggunakan korek api.
WST memulai pembakaran dengan menyulutkan korek api gas ke gorden sehingga mengakibatkan kios milik Dasrul terbakar.
Mulanya, WST hanya berniat membakar kios Dasrul, namun karena letak kios lainnya yang berdekatan, kebakaran turut menghanguskan 24 kios kuliner, 180 kios souvenir, mushala dan toilet.
Wisnu membenarkan bahwa tersangka WST dan pemilik kios, Dasrul, memiliki hubungan khusus. Motif tersangka melakukan pembakaran kios adalah cemburu terhadap Dasrul.
Polisi masih mendalami motif ini, namun dipastikan tidak ada kecemburuan akibat persaingan bisnis, mengingat WST tidak memiliki lapak atau kios di Lenggang Jakarta, Monas.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022