Jakarta (ANTARA Nes) - Aliansi Petani Indonesia (API) mengkhawatirkan pengembangan kawasan pangan skala luas atau food estate dapat merugikan petani gurem, kata Sekretaris jenderal (Sekjen) API, Muhammad Nurudin, di Jakarta, Selasa (18/10).Itu berbahaya"
Nurudin mengatakan, penerima manfaat dari pembangunan food estate adalah para petani yang memiliki lahan di atas setengah hektar, namun merugikan petani gurem (petani yang memiliki lahan kurang dari setengah hektar).
"Kalau jatuhnya kepada para petani kaya, akan memprihatinkan bagi petani yang sesungguhnya, yang bekerja sebagai buruh," tegas Nurudin.
Pemberian sarana produksi dan permodalan bagi para petani di lahan food estate, kata Nurudin, berpotensi disalahgunakan.
Kalau proyek pembangunan food estate memproduksi hasil premium, ujar Nurudin, maka proyek skala nasional itu akan bertujuan ekspor bahan pangan.
"Kalau memang orientasinya ekspor, petani kita justru memberi subsidi ke negara lain yang memiliki modal besar untuk menanamkan modalnya di proyek food estate itu. Itu berbahaya," kata Nurudin.(*)
SDP-05/E001
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011