"Uji sampel dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni kawasan Masjid Raya Al Fatah dan Batu Merah. Dari 33 sampel yang kami uji, semuanya negatif dari bahan berbahaya," kata Kepala BPOM Maluku, Hermanto, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan uji coba keamanan takjil yang dilakukan di mobil laboratorium keliling BPOM, di antaranya minuman seperti es dan berbagai jenis kue basah.
Sebanyak 18 di antara 33 sampel diambil di kawasan Masjid Raya Al Fatah dan 15 sampel di Batu Merah, telah diuji parameter kimia, yakni boraks, formalin, rhodamin b, dan metanil yellow.
Baca juga: BBPOM Bali tak temukan bahan berbahaya dari 14 sampel takjil
Sebanyak 10 sampel akan diuji mikrobiologi di laboratorium BPOM untuk menguji bakteri e- coli untuk memastikan unsur kebersihan, antara lain penggunaan air dan bahan baku.
"Kita berharap hasilnya memenuhi syarat yakni bebas dari bahan kimia yang berbahaya, katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy mengatakan pengawasan takjil dilakukan bersama BPOM dan Disperindag agar masyarakat mengonsumsi makanan yang sehat dan bebas dari bahan berbahaya dan pencemaran karena bakteri.
"Untuk penggunaan zat kimia alhamdulillah dari beberapa titik yang kita ambil sampel seluruhnya negatif. Artinya, kesadaran masyarakat atau penjual takjil sudah baik," katanya.
Baca juga: Balai POM periksa takjil yang dijual di Kendari
Baca juga: Masjid Agung Baiturrahman Biak sediakan 200 paket takjil buka puasa
Baca juga: Pemkab Sumenep fasilitasi bazar takjil Ramadhan bagi pelaku UMKM
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022