Kompetensi instruktur guru madrasah perlu ditingkatkan dengan latihan dan bimbingan
Kementerian Agama melalui Subdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan Raudhatul Athfal (GTK RA) meningkatkan kompetensi instruktur daerah bagi guru madrasah khususnya tingkat Raudhatul Athfal (RA).
"Kompetensi instruktur guru madrasah perlu ditingkatkan dengan latihan dan bimbingan," kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama M. Zain dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Zain mengatakan peningkatan kompetensi instruktur guru diperlukan guna adanya pembinaan, pelatihan dan bimbingan terhadap guru yang memiliki kemampuan untuk menjadi instruktur.
Baca juga: Kemenag RI butuh 242.080 PPPK guru dan dosen
Baca juga: Kemenag RI butuh 242.080 PPPK guru dan dosen
Menurut Zain, hal ini penting karena melalui instruktur diharapkan guru-guru madrasah di tingkat daerah dan provinsi mendapatkan pendampingan untuk menumbuhkan kreativitas guru yang profesional dan inovatif.
Ia juga mengajak guru instruktur untuk terus memperbarui pengetahuan, utamanya agar dapat beradaptasi dalam menghadapi transformasi digital.
"Mari, saling memotivasi, agar guru madrasah terus mampu melakukan adaptasi yang cepat menghadapi era digitalisasi," kata dia.
Baca juga: Kemenag Sulsel sosialisasikan fatwa vaksinasi tak batalkan puasa
Baca juga: Kemenag dorong masyarakat salurkan zakat ke lembaga resmi
Baca juga: Kemenag Sulsel sosialisasikan fatwa vaksinasi tak batalkan puasa
Baca juga: Kemenag dorong masyarakat salurkan zakat ke lembaga resmi
Zain berpesan pelaksanaan pelatihan instruktur juga menyelipkan pengetahuan tentang moderasi beragama, pemahaman tentang keberagaman etnis, ras dan suku bangsa menjadi syarat mutlak sebagai instruktur.
Sementara itu, Kasubdit Bina GTK RA Kemenag Irhas Sobirin berharap peningkatan kompetensi instruktur menjadi motivasi bagi guru madrasah. Instruktur guru madrasah harus menjadi contoh dalam mengaplikasikan pengetahuan yang inovatif.
"Metodologi lebih penting daripada konten, guru itu lebih penting daripada metode. Jika guru menuangkan pengajaran yang salah, akan berdampak negatif terhadap anak. Sebaliknya jika guru menuangkan pengajaran yang baik dan menyenangkan akan berdampak positif kepada anak didik," kata dia.
Baca juga: Kemenag minta KUA edukasi umat tentang vaksinasi tak batalkan puasa
Baca juga: Kanwil Kemenag Sulteng: Tunaikan ibadah Ramadhan dengan prokes ketat
Baca juga: Kemenag minta KUA edukasi umat tentang vaksinasi tak batalkan puasa
Baca juga: Kanwil Kemenag Sulteng: Tunaikan ibadah Ramadhan dengan prokes ketat
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022