• Beranda
  • Berita
  • LaNyalla ajak kades bangkitkan ekonomi warga saat Ramadhan

LaNyalla ajak kades bangkitkan ekonomi warga saat Ramadhan

6 April 2022 21:37 WIB
LaNyalla ajak kades bangkitkan ekonomi warga saat Ramadhan
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat melakukan wawancara via sambungan video dengan stasiun televisi, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-DPD RI
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak kepala desa (kades) di seluruh Indonesia untuk menggerakkan perekonomian warga melalui momen Ramadhan, seperti menggelar bazar kuliner menjelang berbuka puasa.

"Momentum Ramadhan ini harus dimanfaatkan dengan baik, karena peluang bagi keluarga untuk menambah penghasilan. Upaya itu juga menjadi cara agar perputaran uang tidak lari ke para pengusaha besar, tetapi dinikmati oleh rakyat biasa," kata LaNyalla, dalam siaran persnya usai kunjungan Dapil di Surabaya, Rabu.

Ia juga mengapresiasi program beberapa desa wisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang membuka pasar kuliner Ramadhan. Langkah itu selain membangkitkan ekonomi dari potensi wisata juga dari kuliner.

LaNyalla berharap kelangkaan bahan pokok yang belakangan terjadi diharapkan menjadi pemantik kreatifitas masyarakat untuk membuat olahan makanan yang dapat dijual kepada konsumen.

Sebab, kata dia, Indonesia memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang dapat diolah dan dikonsumsi.

Baca juga: Ketua DPD minta menteri taati larangan bicara penundaan pemilu

Baca juga: Ketua DPD ingatkan pentingnya data distribusi subsidi uang


"Makanya para kades ayo gali potensi ekonomi desa, kembangkan potensi ekonomi skala rumah tangga agar keluarga-keluarga bertahan hidup dan cukup pangan," tuturnya.

LaNyalla mengakui, sejauh ini pemerintah tidak bisa lagi diharapkan untuk merespon jeritan rakyat melalui kebijakan yang berpihak, karena itulah masyarakat harus bertahan dengan gerakan inovatif pengolahan pangan.

Bahkan, bisa jadi melalui inovasi kuliner akan bermunculan aneka makanan yang tidak banyak membutuhkan bahan dasar minyak goreng atau sejenisnya yang saat ini langka.

"Kita tidak bisa menunggu kebijakan pemerintah. Harus cari terobosan, cari inovasi supaya tetap survive cukupi pangan dan kebutuhan hidup lainnya," ujarnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022