Perusahaan yang didirikan oleh pebisnis Elon Musk itu dikabarkan menyumbangkan 3.667 terminal internet, sedangkan sisanya 1.333 pembiayaannya ditanggung oleh USAID.
Melansir Reuters, Kamis, terminal Starlink itu membantu pengguna internet tetap terhubung jaringan melalui konstelasi satelit tanpa perlu terhubung dengan kabel.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Maret 2022, pihaknya akan mendapatkan terminal Starlink tambahan, setelah berbicara dengan Elon Musk.
Sementara, Elon Musk sempat menyebut di akhir Februari bahwa layanan internet Starlink diaktifkan di Ukraina.
Meskipun mahal untuk diterapkan, teknologi satelit dapat menyediakan internet bagi orang-orang yang tinggal di pedesaan atau tempat-tempat yang sulit dijangkau di mana kabel serat optik dan menara seluler tidak terjangkau.
Jaringan internet lewat satelit sangat dibutuhkan di Ukraina mengingat invasi Rusia masih terus berlangsung sementara masih ada masyarakat yang tinggal di Ukraina meski sebagian besar sudah mengungsi ke negara- negara tetangganya.
Dengan bantuan internet satelit, maka jalur komunikasi secara digital tetap dapat berlangsung tanpa internet kabel.
Baca juga: SpaceX luncurkan misi Smallsat Rideshare ke luar angkasa
Baca juga: Filipina akan jadi tuan rumah Starlink pertama SpaceX di Asia Tenggara
Baca juga: NASA umumkan rencana cari perusahaan lain daratkan astronot ke bulan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022