Fanny mengatakan bahwa berhijab tidak menghalanginya untuk bergerak aktif dan menjadi diri sendiri. Oleh karenanya, dia tidak pernah ragu untuk meneruskan hobi dan aktivitasnya saat belum berhijab seperti olahraga angkat beban, boot camp, lari ataupun bersepeda.
Pemain film "Hari untuk Amanda" ini pun membagikan apa saja yang menjadi pertimbangannya saat memilih busana olahraga, agar tetap bisa aktif dan sesuai dengan syariat.
"Yang aku pilih pertama tentu yang enggak ribet biar enggak menditraksi saat melakukan gerakan olahraga yang naik turun, jadi enggak sebentar-sebentar benerin hijab yang dipakai," ujar Fanny dalam jumpa pers virtual dikutip pada Kamis.
Baca juga: Wapres minta akademisi buat strategi pemasaran industri fesyen muslim
Untuk warna, Fanny lebih senang dengan warna pakaian olahraga yang kalem. Sebab warna-warna seperti pastel dapat membuat dirinya tetap terlihat cantik meski sedang berolahraga.
Selain itu, yang hal yang paling wajib diperhatikan saat memilih busana olahraga adalah yang longgar dan tidak memperlihatkan bentuk tubuh.
"Aku tidak melarang orang lain buat memakai baju ketat saat olahraga tetapi aku lebih memilih baju olahraga yang agak longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh," kata ibu tiga anak itu.
Wanita kelahiran 29 Januari 1985 ini, mengaku saat awal menggunakan hijab masih kebingungan dalam memilih busana olahraga. Namun, seiring berjalannya waktu dan banyak belajar, dia menjadi lebih memahami tentang busana muslimah.
"Saat itu, aku pikir yang penting badan tertutup aja meski kelihatan ketat. Seiring berjalannya waktu, kalau kita berdoa dan niat untuk mendalami sesuatu pasti ada jalannya," ujarnya.
Baca juga: Sosok Ramli di mata Fanny Fabriana
Baca juga: Sepatu lari dengan rajutan terinspirasi baju besi samurai
Baca juga: Jerman pilih baju senam lebih tertutup menentang seksualisasi olahraga
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022