• Beranda
  • Berita
  • Maudy Ayunda berbagi cerita menjadi jubir Presidensi G20 Indonesia

Maudy Ayunda berbagi cerita menjadi jubir Presidensi G20 Indonesia

7 April 2022 13:52 WIB
Maudy Ayunda berbagi cerita menjadi jubir Presidensi G20 Indonesia
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, bersama juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda, usai konferensi pers di Kementerian Kominfo, Kamis (7/4/2022). (ANTARA/Natisha Andarningtyas)

Aku gemar membaca dan belajar, jadi, ini tantangan yang menarik

Maudy Ayunda baru saja ditunjuk menjadi juru bicara (jubir) pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, yang langsung disambut gembira sang aktris

"Pertimbangannya nggak lama, langsung oke. Apa yang bisa aku lakukan untuk berkontribusi, akan aku lakukan kalau dampaknya positif, apalagi untuk Indonesia," kata Maudy saat bertemu media di Kompleks Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis.

Baca juga: Menkominfo: Maudy Ayunda dapat jangkau milenial dalam keketuaan G20

Maudy Ayunda ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia oleh Kementerian Komunikasi, selaku penanggung jawab bidang komunikasi dan media Presidensi G20 Indonesia. Sebagai juru bicara, dia bertugas menyampaikan informasi penting terkait forum internasional tersebut agar bisa dipahami anak muda.

Dibalik kegembiraannya menjadi perwakilan anak muda untuk forum penting internasional ini, Maudy harus banyak mempelajari isu G20 yang terkesan rumit, lalu mencari formula agar apa yang dia sampaikan bisa dipahami audiens generasi milenial dan Z.

"Aku harus mempelajari lebih dalam topik, isu prioritas yang didiskusikan. Aku menerima (informasi), mempelajari kemudian menyampaikan kembali," kata Maudy.

Meski pun terkesan berat, dia justru menyebut tantangan ini sebagai hal yang menarik lantaran ini sesuai dengan kesukaannya, yaitu belajar dan membaca.

Baca juga: Menkominfo tunjuk Maudy Ayunda jadi jubir Presidensi G20 Indonesia

"Aku gemar membaca dan belajar, jadi, ini tantangan yang menarik," kata Maudy.

Banyak sekali substansi Presidensi G20 Indonesia yang harus dia pelajari terkait jabatannya sebagai juru bicara. Tapi, dia yakin bisa mengemban tugas ini karena memiliki latar belakang yang memadai, yaitu lulusan ilmu pendidikan.

Maudy Ayunda meraih gelar master dari Stanford University dalam bidang administrasi bisnis dan pendidikan. Sebelum mengiyakan menjadi juru bicara, dia juga banyak bertanya tentang tugas-tugasnya untuk memastikan keahliannya tepat dengan jabatan tersebut.

"Ketika dijelaskan (tugasnya) menyampaikan informasi ke generasi milenial dan Z, saya ingin mengusahakannya. Dengan latar belakang saya di bidang pendidikan, saya dapat kesempatan untuk berkontribusi dan kembali ke Indonesia," kata Maudy.

Presidensi G20 Indonesia masih berlangsung hingga November nanti. Oleh karena itu, Maudy menyebut persiapannya sebagai juru bicara akan terus berjalan. Dia harus selalu mempelajari informasi terkini tentang forum tersebut.

Persoalan menyampaikan informasi, Maudy berencana menggunakan akun media sosial miliknya supaya bisa berinteraksi langsung dengan anak-anak muda Indonesia

"Mudah-mudahan aku bisa komunikasikan dengan baik supaya teman-teman bisa mengerti dan tertarik secara personal dengan Presidensi G20 Indonesia," kata Maudy.

Dengan tugas barunya ini, Maudy mengaku mendapat banyak sekali pertanyaan bagaimana dengan aktivitasnya di dunia hiburan, yang sudah membesarkan namanya. Menurut Maudy, dia seakan harus memilih antara menjadi juru bicara pemerintah dan berkegiatan di industri kreatif.

"Kita, sebagai perempuan bisa menjadi berbagai peran," kata Maudy, dan menambahkan akan tetap berkegiatan di industri hiburan dan lainnya. yang selama ini dia geluti.


Baca juga: Maudy Ayunda jadi jubir Presidensi G20: "Ini momen bersejarah"

Baca juga: Maudy Ayunda investasi di "startup" Segari untuk dukung petani lokal

Baca juga: Maudy Ayunda ceritakan kenyataan di lagu "Not For Us"

Maudy Ayunda di Jakarta, Selasa (16/10/2018). (Antara News/Maria Cicilia Galuh)

Tugas Maudy Ayunda
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, mengemukakan pertimbangan matang mereka menunjuk Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia.

"Maudy saat ini masih 27 tahun, tapi, prestasinya luar biasa. Dia representasi, profil anak muda Indonesia yang bisa berkarya di kancah nasional maupun internasional," kata Dedy

Baca juga: Maudy Ayunda masuk 100 perempuan tercantik dunia

Selain membintangi film, merilis album dan buku selama berkarier di dunia hiburan, Maudy juga dikenal sebagai sosok yang menomorsatukan pendidikan.

Dia juga dikenal baik oleh masyarakat, tidak hanya generasi Z dan milenial, tapi, juga generasi di atasnya.

Penunjukkan Maudy Ayunda sebagai juru bicara juga merujuk pada data Badan Pusat Statistik, bahwa usia muda berjumlah dua pertiga dari populasi Indonesia sejumlah 270,2 juta jiwa pada 2020. Populasi generasi Z mencapai 27,94 persen dari total jumlah penduduk, sementara generasi milenial sebanyak 25,87 persen.

"Generasi muda, masa depan Indonesia yang juga perlu mengerti urgensi Presidensi G20 Indonesia.

Maudy masuk ke tim juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, informasi yang dia sampaikan bertujuan agar isu G20 lebih membumi dan bisa sampai ke semua lapisan masyarakat.

Sejauh ini, tugas yang sudah menanti Maudy yaitu menyampaikan informasi terkait Konferensi Tingkat Tinggi, acara puncak forum G20 yang dihadiri kepala negara. Selain itu, dia juga akan menyampaikan agenda pendukung G20 secara rutin.

Sementara untuk isu yang lebih spesifik dan teknis, komunikasi akan disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk masing-masing bidang, yaitu Sherpa Track oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Finance Track oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Pentingnya forum G20
Dedy melihat forum G20 penting diketahui oleh anak muda karena memiliki peran yang sangat strategis di kancah mancanegara. Negara-negara anggota G20 menguasai 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global.

Selain itu, negara anggota G20 juga menyumbang 80 persen Produk Domestik Bruto dunia.

"Kita bayangkan seberapa penting forum ini jika dilihat dari kontribusinya terhadap perekonomian dunia. Jika kita menjadi Presidensi G20, Indonesia memainkan peranan penting," kata Dedy.

Generasi muda bisa berkontribusi terhadap G20, misalnya dengan mengikuti forum Youth 20 yang menyuarakan isu kepemudaan. Jika tidak bisa mengikuti forum tersebut, tidak berarti sama sekali tidak bisa berpartisipasi.

Salah satu cara paling sederhana yang itu menggali wawasan tentang isu prioritas yang diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia, yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital dan transisi energi berkelanjutan.


Baca juga: Maudy Ayunda dan Danilla Riyadi duet di soundtrack "Losmen Bu Broto"

Baca juga: Maudy Ayunda hingga Baskara Mahendra terlibat di "Losmen Bu Broto"

Baca juga: Maudy Ayunda dan Pertamina Foundation berkolaborasi untuk aksi sosial

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022